TRIBUN-VIDEO.COM - Tentara wanita Ukraina dilaporkan disiksa dan dipaksa melepas pakaiannya saat diinterogasi oleh tentara Rusia.
Hal tersebut disampaikan oleh Komisaris Parlemen Ukraina untuk Hak Asasi Manusia (HAM).
Dikutip dari Ukrinform, setidaknya 86 tentara Ukraina yang 15 di antaranya adalah wanita, dibebaskan pada 1 April 2022 seusai ditawan.
Pasca-dibebaskan, terungkap sebuah fakta yang dibeberkan oleh Komisaris Parlemen Ukraian untuk Hak Asasi Manusia (HAM), Liudmyla Denisova.
Lewat laman Facebooknya, Denisova membagikan pengakuan tentara wanita Ukraina yang menjadi tawanan perang.
Para tentara ini dibawa ke Belarus seusai ditangkap.
Di sana, para tentara wanita ini dilaporkan disiksa saat diinterogasi.
Denisova menyatakan, Belarus adalah tempat sementara sebelum para tahanan dibawa ke Pusat Penahanan Pra-Sidang Militer di Bryansk, Rusia.
"Para (tentara) wanita diangkut ke Belarus sebelum dimaskkan ke pusat penahanan pra-sidang di Bryansk, Rusia. Di mana, mereka disiksa dan diancam," tulis Denisova.
Denisova menjelaskan bahwa tentara wanita Ukraina ini diancam akan dibinuh saat diinterogasi.
Tak hanya itu, mereka juga dipaksa telanjang dan memotong habis rambutnya.
"Para tawanan dipaksa membuka pakaian di depan penjaga pria, berjongkok dan memotong rambut mereka. Mereka juga terus-menerus diinterogasi, semuanya untuk menghancurkan moral mereka," katanya.
Para tentara Rusia yang melakukan penyiksaan tersebut diduga telah melanggar pasal 13 Konvensi Jenewa.
Yang mana di dalamnya menjelaskan soal hak tawanan perang harus diperlakukan secara manusiawi.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di mailbd.net dengan judul Ukrainian female soldiers were tortured in captivity
# Ukraina # hak asasi manusia # Liudmyla Denisova # tentara wanita # TRIBUNNEWS UPDATE
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.