TRIBUN-VIDEO.COM - Pihak Rusia kini memaksa Google untuk menghapus 36 ribu uniform resource locator atau URL.
URL yang diminta dihapus adalah yang tertaut pada jaringan pribadi virtual atau VPN.
Hal itu dilakukan lantaran adanya lonjakan URL di Rusia yang mencapai 55 persen.
Dilansir Tribunnews dari Tech Radar, pada Kamis (24/3/2022) setelah akses Facebook dan Instagram dibatasi masyarakat Rusia banyak yang menggunakan VPN untuk mengakses platform tersebut.
Baca: Sosok Yakov Rezantsev, Komandan Tentara Gabungan Rusia yang Tewas dalam Serangan Rudal Ukraina
Hal itu membuat adanya lonjakan yang terjadi.
Selain mencegah warganya mengakses VPN dan URL, Rusia juga memblokir ratusan domain dari berita global
Menurut data internal Surf Shark, penyedia VPN melihat adanya peningkatan penjualan 3.500 persen dibandingkan sebelum invasi Rusia ke Ukraina dimulai.
Kepala Surf Shark Gabriele Racaityte memberikan keteragannya.
Ia menyebut, lonjakan terjadi lantaran orang yang tinggal di Rusia secara aktif mencari cara untuk menghindari pengawasan dan penyensoran pemerintah.
Baik mengakses situs web yang diblokir atau media sosial yang ditutup akses seperti Twitter, Facebook, dan Instagram.
Baca: Rusia Saat Ini akan Fokus ke Ukraina Timur Bebaskan Wilayah Donbas, Misi Pertamanya Diklaim Tuntas
Layanan VPN bertindak sebagai jendela untuk menjangkau informasi yang tidak bias dan saluran komunikasi yang tidak terlacak,” kata Racaityte.
Atas dasar itulah, kini Rusia memaksa Google menghapus 36 ribu URL tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Setelah Blokir Facebook dan Instagram, Kini Rusia Paksa Google Hapus 36 Ribu URL
# Rusia # Google # URL # Akses VPN # Konflik Rusia Vs Ukraina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.