TRIBUN-VIDEO.COM - Beberapa waktu lalu mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev mengusulkan agar aset warga asing yang berada di wilayahnya disita.
Penyitaan aset itu dilakukan sebagai bentuk balasan atas sanksi yang diberikan oleh negara barat kepada Rusia.
Pasalnya, akibat sanksi tersebut Rusia terancam mengalami inflasi besar.
Baca: Putin Janjikan Santunan Rp650 Juta untuk Keluarga Tentara Rusia yang Tewas saat Invasi di Ukraina
Seperti diketahui, sejumlah negara barat memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia seusai aksi invasinya ke Ukraina.
Sanksi ekonomi itu seperti adanya penyitaan aset asal Rusia di luar negeri.
Selain itu juga pemblokiran akses perbankan Rusia dari sistem pembayaran global SWIFT, serta pembatasan kerjasama disektor keuangan dan teknologi.
Imbas dari adanya sanksi Barat tersebut, kini masyarakat Rusia terancam mengalami inflasi besar di negaranya,
Bahkan, tindakan barat juga membuat anjloknya mata uang Rusia sebanyak 30 persen terhadap dolar AS.
Dampak inilah yang membuat Medvedev geram hingga melayangkan sanksi serupa.
Baca: Potret Mengharukan saat Peperangan, Tentara Rusia Bagikan 30 Ton Paket Makanan pada Warga Ukraina
Akan tetapi, tak dijelaskan secara detail mengenai bentuk aset asing apa saja yang akan disita pemerintah Rusia.
Namun, kebijakan diklaim mampu memukul ekonomi asing di negaranya.
Nantinya, nasionalisasi aset akan berlaku bagi seluruh warga asing yang tinggal di wilayah Rusia termasuk aset properti dari rivalnya yaitu para imigran Amerika Serikat hingga Uni Eropa.
“Rusia harus simetris dengan penyitaan aset asing dan perusahaan asing dengan nasionalisasi properti orang-orang yang terdaftar di yuridiksi yang tidak bersahabat,” jelas Medvedev.
Dmitry Medvedev merupakan Perdana Menteri kesepuluh Rusia yang menjabat sejak 2012 hingga 2020.
Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Presiden ketiga Rusia, dari tahun 2008 sampai 2012.
Baca: Mayor Jenderal Tertinggi di Rusia Tewas dalam Pertempuran Sengit, Dibunuh Penembak Jitu Ukraina
Ia menjadi yang termuda dari tiga Presiden Rusia yang sebelumnya pernah menjabat.
Medvedev juga memiliki kedekatan dengan Presiden Rusia saat ini, Vladimir Putin.
Pada tahun 2000, Medvedev menjadi manajer kampanye Vladimir Putin.
Selain bertanggung jawab memimpin staf khusus di Istana Kremlin, Medvedev diserahi sejumlah proyek khusus.
Proyek khusus tersebut antara lain, memimpin komisi yang menyusun kerangka legislasi reformasi pelayanan sipil.
Baca: Akar Permasalahan Rusia dan Ukraina, Ada Kaitannya dengan Konflik Uni Soviet dan NATO?
Selain itu, juga melakukan pengawasan terbaik atas sistem hukum Russia.
Kedekatan dengan Vladimir Putin sangat membantu dalam melejitkan karier Medvedev di jajaran Kremlin. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
# TRIBUNNEWS UPDATE # Dmitry Medvedev # Rusia # Vladimir Putin # Ukraina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.