Viral Kabar Netizen Protes Isi Token Rp 50 Ribu, namun Terisi Hanya Rp 3 600, Ini Penjelasan PLN

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - PLN akhirnya memberikan tanggapan terkait video yang viral beredar di media sosial.

Pasalnya, dalam video yang viral itu berisi keluhan warga membeli token listrik sebesar Rp50.000, namun saat diisi ke meteran tercantum di latar hanya 3600.

Menanggapi video viral itu, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi memberikan penjelasannya.

Ia menyampaikan, membeli token listrik tidak sama dengan membeli pulsa untuk telepon seluler.

“Perlu dipahami bahwa angka yang terdapat di kWh meter besarannya bukan rupiah, melainkan kWh (kilowatt hour). Sehingga pembelian token oleh pelanggan akan dikonversikan ke dalam kWh sesuai Tarif Tenaga Listrik yang berlaku. Hal ini berbeda dengan pembelian pulsa telepon selular,” kata Agung seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (14/2/2022).

Agung menerangkan, dalam pembelian token listrik, selain ada biaya listriknya juga terdapat biaya lain yakni Pajak Penerangan Jalan (PPJ).

Besarannya bervariasi dan diatur oleh masing-masing pemerintah daerah setempat yakni antara 3 sampai dengan 10 persen.

Serta terdapat biaya lain yakni biaya materai Rp10.000 (jika transaksi lebih dari Rp5 juta), serta adanya administrasi bank.

Baca: Cara Klaim Token Listrik Gratis PLN Februari 2021, Akses Melalui stimulus.pln.co.id

Sehingga ketika membeli pulsa listrik dengan nominal tertentu, maka nominal yang tertera dalam alat kWh meter besarannya tidak sama dengan nominal rupiah yang dibeli.

Lantaran yang terlihat adalah nilai kWh yang dihitung berdasarkan harga token, PPJ dan tarif dasar listrik.

Contoh kasus, semisal pelanggan hendak membeli pulsa listrik dengan nilai sebesar Rp50.000 di Jakarta dengan penggunaan daya 1.300 VA. Jika PPJ Jakarta 3 persen, maka penghitungan tokennya adalah sebagai berikut:

Harga token: Rp50.000

PPJ 3 persen: Rp1.500

Tarif dasar listrik: Rp1.444,7/kwh.

Sehingga besaran token yang didapat yakni: (Rp 50.000-Rp 1.500)/Rp1.444,7 = 33,57 kWh.

Jadi ketika masyarakat membeli token listrik dalam nominal rupiah tertentu, tak usah panik jika angka yang tertera di kWh meter akan berbeda.

Sebelumnya, sebuah unggahan warganet yang memprotes kejadian beli token listrik PLN Rp50.000, viral di media sosial TikTok dan Instagram.

Di dalam TikTok, postingan tersebut diunggah oleh akun @putratasbih.

“Pihak PLN tolong perhatikan. Isi token 50 ribu yg masuk cm 3600,” tulis akun tersebut dalam video yang ia unggah.

Pihaknya sembari memberikan narasi suara dalam video sebagai berikut:

“Isi yang 50.000 kita lihat berapa isinya? Cuman 3.600 isinya yang 50.000,” ujarnya.

Dalam video terlihat si pengunggah tengah mengisikan token yang kemudian keluar angka “36.00 kwh” yang kemudian dibaca pengunggah sebagai isi token "Rp3.600".

Baca: Token Listrik Gratis via WA Dihapus, Berikut Cara Klaim Lewat PLN Mobile di Januari 2021

“Udah boros, mahal, lima puluh ribu cuma dapet tiga ribu enam ratus ini gimana itungannya PLN coba dikondisikan,” ujarnya selanjutnya

Unggahan tersebut kini disukai lebih dari 15,1 ribu pengguna dan mendapat lebih dari 16,1 ribu komentar. Beragam komentar muncul terkait unggahan itu.

“Itu satuannya KWH ya bukan ribu. Dikira pulsa kali ya,” ujar akun dengan nama Insinyur Muda.

“Dengan adenya kasus ini yg tidak tahu jadi mengerti, makasih bro ttp semangat,” tulis akun @arwanna922.

“Iya benar, pas gua beli token yg 100000, kok yg masuk cumin 6470,” tulis akun Taufik Rahman.

Postingan tersebut juga viral di Instagram setelah diunggah kembali oleh akun @jakarta.keras, demikian dilansir dari Kompas.tv. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Viral Netizen Protes Isi Token Rp50 Ribu yang Masuk Cuma 3600, Jangan Marah Dulu, Ini Penjelasan PLN

# PLN # token # netizen # viral

Sumber: TribunSolo.com
   #PLN   #token   #netizen   #viral
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda