TRIBUN-VIDEO.COM - Di balik ketangguhan sosok Tili (35), pria yang jadi 'pahlawan' karena bisa melepaskan jeratan ban di leher buaya, ada kisah yang tak banyak orang tahu.
Sosoknya viral dan dikenal seantero Indonesia, bahkan dunia karena bisa menaklukkan buaya raksasa yang selama ini merana karena ban di Palu, Sulawesi Tengah.
Ternya Tili adalah pria asli kelahiran Kabupaten Sragen.
Tili kecil bernama asli Paiman yang tinggal di Dukuh Pondok, RT 19/RW 3, Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar.
Rumah Tili yang ada di Kabupaten Sragen, masih ditinggali oleh sang Ibu, Waginem (68) dan kakak ketiganya, Tarumi (43).
Ternyata keluarga Tili di Kabupaten Sragen sudah lama tidak berkomunikasi dengannya, yang kini sudah ber-KTP Palu.
Baca: Demi Menangkap Buaya Berkalung Ban, Tili Rela Merogoh Kocek Pribadinya Sebesar Rp 4 Juta
"Dulu awalnya nomornya masih aktif, tapi nggak tahu tiba-tiba dihubungi sudah tidak aktif, kurang lebih sudah 7 tahun ini nggak ada kabar," kata Waginem kepada TribunSolo.com, Jumat (11/2/2022).
Keluarga yang di Sragen baru mengetahui keadaan Tili setelah viral berkat keberaniannya itu.
"Tahu kabarnya ya setelah viral itu, terharu menangis, senang keadaannya sehat disana, sudah bertahun-tahun nggak melihat," jelas dia.
Baca: Sosok Tili Penakluk Buaya Berkalung Ban, Baru 4 Bulan di Palu, Lebih Hebat dari Panji Petualang
Sebagai seorang kakak, Tarumi merasa rindu dengan kehadiran sosok sang adik itu.
Perasaan rindu ternyata juga hadir diutarakan oleh sang ibu, Waginem.
Ia bingung menanyakan kabar sang anak terkecilnya itu, karena tidak memiliki nomor handphone yang bisa dihubungi.
"Selama 6 sampai 7 tahun nggak bisa menghubungi, saya kangen, tapi harus bagaimana? kakaknya di Sulawesi juga tidak ada kabarnya," ungkap Waginem.
Setelah menikah, Tili sempat tinggal di Sragen, yang kemudian pindah ke daerah asal sang istri.
Tili sempat pulang pada tahun 2009, ketika sang ayah meninggal dunia, dan setelah itu Tili tidak pernah pulang ke Sragen hingga kini.
"Awalnya merantau dulu masih mengurus orangtua di Sragen, mengirimkan uang, masih bisa dihubungi," katanya.
"Setelah itu nggak bisa lagi, saat gempa Palu kemarin pikiran saya tidak tenang, namanya orangtua," aku dia.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Cerita Haru Keluarga Tili di Sragen, 7 Tahun Tak Komunikasi, Baru Tahu Usai Viral Selamatkan Buaya
# Tili # buaya berkalung ban # Palu # evakuasi # Penakluk Buaya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.