Demi Menangkap Buaya Berkalung Ban, Tili Rela Merogoh Kocek Pribadinya Sebesar Rp 4 Juta

Editor: winda rahmawati

Video Production: febrylian vitria cahyani

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Sosok Tili mendadak terkenal usai aksi nekatnya yang fenomenal.

Ia menghabiskan waktu berminggu-minggu demi menangkap buaya berkalung ban.

Bahkan Tili menggunakan uang sendiri yang tidak sedikit demi misi mulianya itu.

Dengan ilmu seadanya, ia berhasil meringkus si hewan buas yang sudah terkenal karena nelangsa jeratan ban itu.

Nestapa buaya berkalung ban itu kini berakhir. Hampir 6 tahun, lehernya terlilit ban.

Dua ahli satwa yang sempat datang untuk menyelamatkan buaya dalam jeratan ban tak membuahkan hasil.

Namun, Senin (7/2/2022) malam, Tak ada lagi derita yang merundung hewan predator di sungai di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Baca: Gagal Ditaklukkan Panji Petualang, Buaya Berkalung Ban di Palu Dibebaskan oleh Pria asal Sragen

Aksi senyap Tili pun membuat decak kagum banyak orang.

Bahkan, upaya penyelamatan yang dilakukan berminggu-minggu itu tak terdeteksi dari perhatian banyak orang mulai kalangan wartawan, masyarakat hingga BKSDA.

Pria asal Sragen, Jawa Tengah ini merupakan penjual burung.

Ia sering menangkap burung di hutan kemudian dijual.

Ilmu yang sehari-hari digunakan untuk menjerat aneka satwa pun dipakai untuk menangkap buaya muara.

Meski diakuinya, penangkapan buaya baru pertama kali dilakukannya.

Tili merogoh kocek pribadi demi membeli alat-alat untuk menangkap buaya.

Dia menghabiskan Rp 4 juta.

Uang itu didapat dari menjual dua ekor burung murai batu yang sudah lama dipeliharanya.

"Saya tidak pernah menyesal burung kesayangan saya terpaksa harus dijual. Toh, hasilnya saya berhasil menyelamatkan buaya tersebut, saya sudah merelakan semuanya," jelasnya.

Uang hasil penjualan burung itu kemudian dibelikannya tali kapal untuk menjerat buaya dan puluhan ekor ayam potong yang dijadikan sebagai umpan.

Baca: Sosok Pria Penakluk Buaya Berkalung Ban, Disebut Lebih Hebat dari Panji Petualang

"Kalau biaya dari proses persiapan hingga penangkapan cukup banyak juga, semua biaya sendiri. Bahkan, sempat tali yang saya pasang untuk jerat, sempat dicuri orang dan terpaksa beli lagi," tuturnya.

Seusai terjerat, buaya itu ditarik ke tepi oleh Tili yang dibantu warga. Warga kemudian menutup mata buaya agar tidak membahayakan saat melepaskan ban dari lehernya.

"Setelah ditangkap, saya serahkan sepenuhnya sama warga untuk potong ban dengan gergaji besi. Setelah berhasil dipotong, warga pun bersorak dan rupanya di dalam ban terdapat batu-batu kecil," terangnya.

Tili mengungkapkan, alasannya mau melepaskan ban dari leher buaya disebabkan tidak tega melihat kondisi binatang itu.

"Saya memang tidak suka ada binatang terikat-ikat saya tidak suka dari dulu, biar ular saya kase lepas," bebernya, dikutip dari Tribun Palu.

Selain itu, buaya berkalung ban tersebut telah ia anggap seperti temannya sendiri.

"Ini buaya saya anggap seperti teman," sebutnya.

Dia menegaskan, apa yang ia lakukan ini adalah kemauannya sendiri.

"Ini kemauannya saya sendiri, karena saya merasa kasihan dan saya mau buktikan bisa menyelamatkan buaya ini," tandasnya. (*)


Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terungkap Alasan Tili Nekat Tangkap Buaya Demi Lepaskan Kalung Ban di Palu, Sampai Rogoh Rp 4 Juta

# buaya berkalung ban # Tili

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda