TRIBUN-VIDEO.COM - Masalah jebakan tikus listrik yang terus memakan korban jiwa di Sragen mendapatkan perhatian serius Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi dan para anggota Komisi IV DPR RI.
Guna melihat langsung jebakan tikus listrik, mereka melakukan peninjauan di area persawahan Desa Jambanan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Sabtu (5/2/2022).
Suwandi mengatakan, ada banyak metode pengendalian hama tikus yang bisa digunakan para petani.
Satu di antaranya yakni memanfaatkan burung hantu.
Baca: Akibat 1 Petani Tewas, 3 Pemasang Jebakan Listrik Babi Ilegal Ditangkap, Terancam 5 Tahun Penjara
Menurutnya, burung hantu lebih bagus dan ramah lingkungan.
"Sebenarnya ada banyak metode yang bisa digunakan untuk mengendalikan hama tikus."
"Semisal burung hantu, yang lebih bagus, ramah lingkungan tapi memang hasilnya tidak bisa instan," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (5/2/2022).
Suwandi melanjutkan, upaya ini terus dikembangkan oleh pihaknya di banyak daerah.
Bahkan di semua daerah endemi tikus, pihaknya sudah mulai memasang burung hantu.
Dia melanjutkan upaya ini secara bertahap semakin akan semakin meluas.
Untuk itu, harus ada rumah burung hantu, baru hewan tersebut.
Baca: 23 Petani di Sragen Tewas Tersengat Jebakan Tikus Berlistrik Sawah, Kini Nekat Pasang Dibui 5 tahun
Suwandi menyebut, harga burung hantu di kalangan sesama petani lebih murah harganya.
Hanya saja, petani harus mengganti biaya pemeliharaan.
"Biasanya mengganti biaya pemeliharaan, tiga bulan digantinya Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per ekor."
"Burung hantu Itu hebatnya bertelur sampai sembilan butir, jadi anaknya banyak," terangnya.
Pihaknya memperhitungkan jika ada lima rumah burung hantu saja akan menghasilkan banyak anak-anak yang bisa menempati rumah burung hantu tersebut.
Pengendalian hama tikus dikatakannya harus dibiasakan menggunakan teknik pengendalian yang memperhatikan ekosistem lingkungan.
Rantai makanan dari ekosistem sawah salah satunya ialah burung hantu disamping ular dan lainnya.
"Teknik yang lain, sebenarnya ada jenis-jenis tanaman yang tidak disukai oleh tikus seperti sereh, bawang putih, nanti bisa mengusir kalau ditanam di situ," lanjut dia.
Untuk mencegah hama tikus, dirinya juga meminta petani agar menjaga sanitasi kebersihan lingkungan, pematang dibersihkan dari rumput, dan lainnya.
Terkait anggaran, pihaknya selalu menganggarkan dan menyiapkan sesuai kebutuhan.
Selain disediakan pemerintah, pihaknya meminta pra apetani juga bersumbangsih agar bisa saling mengisi.
"Semua daerah se Indonesia dapat (burung hantu)."
"Juga lakukan gropyokan, gerakan pengendalian organisme pengganggu tanaman, termasuk pengendalian jika ada banjir kami tangani," tandasnya. (TribunJateng/Mahfira Putri Maulani)
# hama # tikus # Sragen # Burung hantu # jebakan
Baca berita lainnya terkait jebakan
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Video Dirjen Kementan Sebut Usir Tikus di Sragen Bukan Gunakan Jebakan Listrik, Tapi Burung Hantu
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.