Nasib Ibu dan Anak Asal Rembang Pasca Jadi Korban Kerja Paksa di Malaysia dan Berhasil Kabur

Editor: Bintang Nur Rahman

Reporter: Ratu Budhi Sejati

Video Production: Unzila AlifitriNabila

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang ibu dan anak asal Rembang, Jawa Tengah menjadi korban perdagangan manusia serta dipaksa melakukan kerja paksa di Malaysia.

Mereka adalah Lasri dan anaknya Nur Kholifah yang sudah dua tahun bekerja tanpa di bayar.

Kini mereka berhasil melarikan diri dari majikan dan ditampung oleh KBRI, Malaysia sebelum dipulangkan ke Indonesia.

Mereka berhasil kabur setelah dibantu oleh buruh migran lainnya.

Di rumah majikannya, Lasri dan Nur bekeeja selama 24 jam tanpa diberi upah.

Baca: Viral Video Momen Haru TKW Indonesia Bertemu Lagi dengan Anak Majikan, Langsung Dipeluk Nangis

Suami Lasri, Muzammil menunjukkan foto anaknya dan menceritakan proses awal keberangkatan istri dan sang anak.

Sebelum mereka berangkat ke Malaysia, Muzammil sempat menanyakan soal status keberangkatannya, apakah resmi atau tidak.

Saat itu mereka bilang resmi, namun belakangan diketahui ternyata keduanya diberangkatkan secara ilegal.

Anak dan istrinya berangkat pada (8/11/2019) ke Batam melalui jalur laut dan didampingi oleh seseorang bernama Ali.

Padahal saat itu, Ali menjanjikan mereka berangkat melalui jalur udara.

Baca: Kisah Haru Rohana, Anak TKW yang Ditinggal Ibunya di Malaysia, Dibesarkan Wanita Berdarah Tionghoa

Bahkan Muzammil sempat memberikan uang Rp1,5 juta ke Ali melalui sang istri.

"Seingat saya pas berangkat waktu itu sempat dikasih uang Rp 1,5 juta sama Pak Ali lewat istri saya," katanya.

Selama bekerja, istri dan anaknya selalu mengeluh pekerjaannya yang terlalu berat dan tak menerima gaji.

Muzammil bercerita, sang istri hanya digaji selama enam bulan, sementara sang anak sejak awal tak pernah digaji.

"Istri saya digaji enam bulan sekali, itu juga berebut, marah-marah, sampai menangis-menangis. Bahkan anak saya dari awal sampai sekarang tidak digaji," keluhnya.

Kini pihaknya berharap istri dan anaknya bisa segera pulang ke rumah.

Baca: Sosok Rohana, Anak TKW Asal Indonesia yang Ditinggalkan di Malaysia, Kisahnya Buat Mendagri Terharu

Sementara itu, Ali Ahmadi mengaku menawarkan pekerjaan sebagai PRT ke Lasri.

Bahkan, ia juga mengaku menemani mereka ke Malaysia.

"Dua tahun lalu. Orang dia (Lasri) kerja di sebelah sini. Dia datang ke saya, bilang punya utang, bagaimana bayarnya. Saya bilang kamu harus kerja kuat, kalau di sini tidak cukup," kata Ali.

Ali menambahkan, ia mengurus dokumen seperti paspor dan surat rekomendasi yang menghabiskan Rp 5 juta, semuanya ditanggung oleh sang majikan.

Ali menjelaskan, ia mengantarkan mereka menggunakan pesawat sampai ke Batam, berbeda dengan keterangan Lasri yang menggunakan kapal.

Ali pun menegaskan, Lasri dan anaknya adalah satu-satunya TKI yang dikirimkan ke Malaysia.

"Sebelumnya tidak ada, Bu Lasri ini yang pertama, bahasnya coba-coba saja," katanya.

Ali sendiri juga mengatakan pernah bekerja di Malaysia pada 1992 dan dikirim ke sana melalui Kepulauan Riau.

Berdasarkan laporan tahunan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Juli tahun lalu, kerja paksa, seperti yang dialami Lasrini dan putrinya, adalah kejahatan utama dalam perdagangan manusia di Malaysia.

(Tribun-Video.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Digaji, Ini Kisah Ibu dan Anak Asal Rembang Jadi Korban Kerja Paksa di Malaysia (2)"

# Ibu dan Anak # nasib # Rembang # kerja paksa # Malaysia  

Sumber: Kompas.com
   #ibu dan anak   #nasib   #Rembang   #kerja paksa   #Malaysia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda