Setelah Terjadinya Erupsi Gunung Api di Bawah Laut, Tonga Kini Menyerukan Bantuan Darurat

Editor: bagus gema praditiya sukirman

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Ancaman tsunami di sekitar Pasifik akibat letusan gunung berapi bawah laut mulai mereda pada Minggu (16/1/2022).

Letusan gunung berapi bawah laut Hunga Tonga Hunga Ha'apai di Tonga, negara kecil di perairan Pasifik, melontarkan awan abu vulkanik raksasa dan memicu terjadinya tsunami, Sabtu (15/1/2022).

Kenaikan permukaan air dilaporkan terjadi di garis pantai Peru dan Pantai Pasifik di Amerika Serikat.

"Ibu kota Tonga, Nuku'alofa, mengalami kerusakan signifikan," kata Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.

Ia menambahkan tidak ada laporan cedera atau kematian tetapi jumlah kerugian akibat bencana ini belum dapat dihitung, mengingat jalur komunikasi terputus.

Melansir Al Jazeera, berikut ini Tribunnews rangkum tentang letusan gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai.

Baca: Akibat Bencana Tsunami yang Menghantam di Tonga Kini Hanya Tersedia 3 Media Komunikasi

Gunung berapi bawah laut terletak di bawah permukaan laut dan sebagian besar meletus di bawah air.

Diperkirakan ada satu juta gunung berapi bawah laut yang terletak di dekat lempeng tektonik bumi.

Gunung berapi ini tidak hanya menyimpan lava, tetapi juga dapat memuntahkan abu vulkanik dalam jumlah besar.

Menurut kelompok Global Foundation for Ocean Exploration, sekitar tiga perempat dari semua aktivitas vulkanik di Bumi sebenarnya terjadi di bawah air.

Aktivitas vulkanik bawah laut menimbulkan gunung laut – pegunungan bawah laut yang terbentuk di dasar laut tetapi tidak mencapai permukaan air.

Gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai, yang terletak sekitar 65 kilometer (40 mil) utara ibu kota Nuku'alofa, memiliki sejarah volatilitas.

Dalam beberapa tahun terakhir, Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai menembus permukaan laut selama letusan 2009.

Pada letusan tahun 2015, Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai memuntahkan begitu banyak batu besar dan abu ke udara.

Baca: Sebanyak 4 WNI di Tonga Masih Belum Diketahui Kabarnya karena Komunikasi Terputus

Erupsi 2015 menyebabkan terbentuk pulau baru berukuran panjang 2 kilometer (1,2 mil) dan lebar 1 kilometer dan tinggi 100 meter (328 kaki).

Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai juga meletus pada 20 Desember tahun lalu, kemudian pada 13 Januari, gunung berapi itu meletus lagi, menciptakan awan abu yang terlihat dari pulau Tonga, Tongatapu.

Pada tanggal 15 Januari, letusan besar lainnya terjadi, memicu tsunami di sekitar Pasifik.

Ahli vulkanologi dan jurnalis sains Robin George Andrews mengatakan kepada Al Jazeera bahwa gunung berapi bawah laut seperti Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai meletus dengan cara yang eksplosif sekitar sekali setiap 1.000 tahun.

"Ledakan dahsyat ini, yang menurut para ilmuwan adalah peristiwa satu dalam 1.000 tahun untuk gunung berapi semacam ini," katanya.

"Dibutuhkan sekitar 1.000 tahun untuk mengisi ulang sepenuhnya dan kami kebetulan berada di sekitar titik di mana sejumlah besar magma dilepaskan dengan cara yang sangat eksplosif," kata Andrews. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pasca-Erupsi Gunung Bawah Laut, Tonga Kini Serukan Bantuan Darurat

#Tonga #Tsunami #Gunung Meletus #Bantuan Darurat 

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda