TRIBUN-VIDEO.COM, SOLO - Peresmian Pasar Legi Solo di Jalan Letjen S. Parman, Kelurahan Setabelan, Kecamatan Banjarsari digelar Kamis (20/1/2022) mendatang.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka meminta para pedagang segera pindah dan berjualan di gedung baru paling lambat sehari sebelum kepindahan.
Rencananya kata Gibran, peresmian tidak akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Presiden yang meresmikan? enggak, saya. Saya belum menerima jadwalnya (Presiden)," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Jumat (14/1/2022).
"Tanggal 20 sudah bersih semua, yang penting pedagang masuk dulu, hari ini harus masuk semua, transaksi di dalam semua," kata dia membeberkan,
Gibran memperingatkan jika adanya yang masih ngeyel tidak berjualan di dalam bangunan baru, bakal diberikan teguran keras.
"Nanti dapat teguran dan punishment dari Dinas Perdagangan," kata Girban.
Baca: Pasar Legi Solo yang Baru Dikabarkan Sudah Selesai Pembangunannya, Begini Penampakannya yang Megah
Baca: Instruksikan Hapus Coretan Bernada Kritik di Pasar Legi Solo, Gibran: Itu Tembok Rumah Orang
Kepala Disdag Kota Solo, Heru Sunardi mengatakan peraturan teguran tersebut, tertulis dalam Peraturan Daerah (Perda) yang dimaksud bernomor 1/2010 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional.
"Kalau di Peraturan Daerah jika tidak menempati dua bulan dicabut SHP-nya dan kalau masih jualan di luar ya diambil," kata dia.
Lanjut Heru, saat ini jumlah pedagang di pasar lama maupun pasar baru masih sama, yakni 2.009 orang, ditambah 700-800 pedagang oprokan pagi, siang hingga malam.
Menurut dia, sistem berdagang secara bergantian, dengan ada 300-an pedagang.
"Paling banyak saat sore dan malam. Meski mereka berjualan malam hari, tetap harus di dalam pasar," terang dia.
Ikon Kota Solo
Pasar Legi menjadi ikon baru di Kota Solo pada tahun 2022 ini.
Salah satu pasar induk terbesar di Kota Solo itu sempat terbakar pada tahun 2018 silam.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kemudian membangun ulang Pasar Legi dengan desain yang lebih modern, dan dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran gedung yang memadai.
Bangunan Pasar Legi yang baru dibuat tiga lantai dengan konsep green building yang dibangun di lahan seluas 20.100 meter persegi, sementara luas bangunannya mencapai 10.200 meter persegi, yang menelan anggaran Rp 104 miliar.
Pembangunan Pasar Legi pun selesai, dan diserah terimakan dari kontraktor ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo pada akhir November 2020 lalu.
Saat ini, Dinas Perdagangan (Disdag) Solo tengah melakukan pemindahan pedagang, dari pasar darurat, untuk masuk ke dalam bangunan pasar.
Lurah Pasar Legi Nurahmadi mengatakan, batas akhir pemindahan pedagang adalah hari ini.
"Besok, semua pedagang di los dan kios Pasar Legi harus sudah masuk ke dalam pasar," katanya, Rabu (12/1/2022).
Pedagang secara bertahap sudah mulai menempati los dan kios di Pasar Legi. Aktifitas perdagangan pun sudah kembali bergeliat.
Baca: Pemkot Solo Menyiapkan Rp30 Miliar untuk Membangun Pasar Legi Kembali
Setelah pemindahan pedagang los dan kios, selanjutnya akan dilakukan pemindahan pedagang oprokan.
Target penertiban pedagang oprokan atau Pedagang Kaki Lima (PKL) kawasan Pasar Legi diperkirakan selesai bulan ini.
Mereka akan menempati lantai 3 Pasa Legi.
Menurut Nurahmadi, ada sekitar 750 pedagang oprokan yang berjualan di bahu-bahu jalan kawasan Pasar Legi.
Mereka tersebar ruas jalan Jalan Letjen S. Parman, Jalan Sutan Syahrir, Jalan Halmahera, dan Jalan Lumban Tobing, Surakarta.
"Kami sudah tata tempatnya, nanti kami komunikasikan dengan dinas, kemudian sosialisasi," katanta.
Nurahmadi menjelaskan, pihaknya akan menerapkan jadwal 3 shift setelah para pedagang oprokan menempati lantai 3 pasar.
"Mudah-mudahan bulan ini selesai," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Bukan Jokowi, Pasar Legi Solo yang Sempat Kobong Diresmikan Gibran, Bakal Ditempati Ribuan Pedagang
#Pasar Legi Solo #Pasar Legi #Gibran Rakabuming Raka #Wali Kota Solo
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.