Kesaksian Lina, Warga Curah Kobokan Dikepung Lava Erupsi Gunung Semeru, Sebut Sempat Dengar Ledakan

Editor: Bintang Nur Rahman

Reporter: Rena Laila Wuri

Video Production: Unzila AlifitriNabila

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, erupsi pada Sabtu (4/12/2021).

Akibat aktivitasnya itu, masyarakat dan penggali pasir di aliran Sungai Leprak berlarian menjauh.

Ada warga yang mengaku sempat terjebak di tengah kepungan lava panas selama 30 menit.

Bahkan ada juga warga yang terpaksa lari belasan kilometer untuk menyelamatkan diri.

Kondisi Gunung Semeru benar-benar darurat pasca erupsi pada Sabtu (4/12/2021), aktivitas kegempaan terus terjadi.

Baca: Rela Lari Belasan Kilometer, Ini Kesaksian Mendebarkan Ibu Hamil yang Selamat dari Erupsi Semeru

Bahkan, warga harus terus waspada ketika mencoba menyelamatkan hewan ternak di rumahnya untuk diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Dikutip dari Surya.co.id, Lina (23) warga Dusun Curah Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajangh, sudah tiga hari bertahan di Posko Balai Desa Penanggal.

Rumahnya kini sudah hancur tak berbentuk karena tertimbun lava panas Gunung Semeru.

Lina mengaku, sebelum dia, anak dan ibunya selamat, mereka sempat terjebak selama 30 menit dari kepungan lava.

Abu vulkanik menghujam dari langit, sedangkan lahar dingin meluap hingga ke pemukiman.

Lina juga sempat mendengar sebuah ledakan dan suara batu yang jatuh di atap rumahnya.

Baca: Presiden Joko Widodo Tiba di Lumajang, Tinjau Lokasi Terdampak Erupsi Gunung Semeru

"Dengar ledakan sama suara batu dari atap semua keluar. Di jalan itu sudah ada lahar dingin," katanya.

Dalam kondisi panik, Lina mengaku sempat kebingungan mencari jalur evakuasi.

Lina menyebut sebelum erupsi terjadi tak ada peringatan dini.

"Saya pokoknya lari, baru sampai Dusun Kamar Kajang ada Tim SAR. Mobil mereka gak bisa masuk, karena banyak pohon yang jatuh," cerita Leni sambil menyeka air mata.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru, pada Senin (6/12/2021) pukul 17.30 WIB menjadi 22 orang dan 27 orang dinyatakan hilang.

Baca: Update Jumlah Korban Meninggal Dunia akibat Erupsi Semeru, Kini Total Menjadi 21 Orang

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, dari total 22 korban jiwa, sebanyak 14 orang ditemukan di Kecamatan Pronojiwo dan 8 orang di Kecamatan Candipuro.

"Empat belas orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo itu masih ada 5 orang yang belum teridentifikasi, 2 orang itu ada di RSUD Pasirian dan 3 orang lainnya itu ditemukan di RT 16 RW 5 Curah Kobokan jam 14.15 WIB," kata Abdul, dalam konferensi pers secara virtual, Senin (6/12/2021).

Diketahui, total masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru di dua kecamatan yang terkena awan panas guguran dan 8 kecamatan yang terdampak debu vulkanik mencapai 5.205 orang.

Sebanyak 2.004 jiwa telah mengungsi di 19 titik pengungsian.

Rinciannya, 305 di 9 titik di Kecamatan Pronojiwo, 1.136 jiwa di 6 titik Kecamatan Candipuro dan 563 jiwa di 4 titik Kecamatan Pasirian. (Tribun-Video.com/ Surya.co.id)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kesaksian Lina, Korban Erupsi Gunung Semeru yang Selamat dari Kepungan Lava

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda