Setelah Gibran, Bupati Karanganyar Ikut Komentari Warganya Tewas saat Diklat Menwa UNS

Editor: fajri digit sholikhawan

Video Production: Ardrianto SatrioUtomo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM, KARANGANYAR - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka hingga Bupati Karanaganyar Juliyatmono bereaksi.

Dua kepala daerah ini menanggapi kasus tewasnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) saat diklat Menwa.

Korban inisial GE (20) itu merupakan wargan di Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan

Hingga kini meski kasus sudah naik penyidikan, puluhan saksi diperiksa dan olah TKP dilakukan di banyak tempat.

Penyidik kepolisian belum menetapkan tersangka.

Warganya Tewas saat Diklat Menwa UNS, Ini Komentar Bupati Karanganyar

Bupati Karanganyar, Juliyatmono ikut buka suara terkait tewasnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) saat diklat Menwa.

Ya, mahasiswa GE (20) itu merupakan warganya di Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan.

"Semua menanti apa yang terbaik, agar semua bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi," jelasnya.

Dia menerangkan, jika kasus tewasnya GE sudah diproses di Polresta Solo.

"Kasus sudah ada di Polres Surakarta, begitu prosesnya (penyelidikan) diikuti dan dikawal," terang dia.

Gibran : Saya Sangat Menyayangkan, Bikin Malu!

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menekankan, jika dirinya mengaku bertanggung jawab secara penuh atas tewasnya mahasiswa UNS saat diklat Menwa.

"Kejadian apa pun yang terjadi di Kota Solo itu tanggung jawab saya," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Selasa (26/10/2021).

"Sudah nanti saya koordinasikan dengan Pak Rektor, lagi diurus Pak Kapolres, kita tunggu saja hasil penyelidikan," ujarnya menekankan.

"Kita tunggu saja hasil autopsi seperti apa, yang jelas saya sangat menyayangkan kejadian seperti ini, bikin malu," katanya.

Dia mengimbau bagi yang melakukan pelatihan fisik, jangan berlebihan.

"Jangan berlebih, jangan sampai kejadian kayak seperti ini terlulang lagi," ujarnya.

Belum Ada Tersangka

Polisi menyebut belum menetapkan tersangka meski tewasnya mahasiswa UNS, GE (20) saat diklat Menwa diduga pukulan hingga terjadi penyumbatan otak.

Kasatreskrim Polresta Surakarta AKP Djohan Andika mengatakan, ada banyak saksi yang diperiksa yang terdiri dari peserta, panitia dan pembina.

Selain itu, polisi juga akan memeriksa sejumlah saksi lainnya yakni seperti dokter.

"Kami akan mintai keterangan dokter yang menerima pertama kali korban, yang kini juga melakukan autopsi," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (27/10/2021).

"Kami juga minta keterangan ahli seperti forensik dan ahli pidana," tambahnya.

Namun, polisi hanya melakukan pemeriksaan terhadap panitia yang mengikuti acara tersebut hingga acara dihentikan.

Baca: Bupati Juliyatmono Minta Kasus Mahasiswa Tewas saat Diklat Menwa UNS Diikuti dan Dikawal

"Tidak ada senior yang sudah alumni yang jadi panitia, semua mahasiswa aktif," terangnya.

Meski sudah memeriksa banyak saksi, namun polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini terlebih disebutkan akibat meninggal karena dugaan pemukulan.

"Tersangka belum ada, tapi kasus ini masuk ranah penyidikan," ujarnya.

Adapun dia menambahkan, tewasnya GE terjadi saat perjalanan menuju ke rumah sakit.

"Korban sudah kelelehan, sehingga korban dibawa ke rumah sakit," terangnya.

"Korban meninggal saat perjalanan ke rumah sakit, sehingga tidak dibawa ke UGD, tapi langsung dibawa ke ruang jenazah," aku dia.

Ada Pukulan di Kepala

Polda Jateng mengungkap penyebab tewasnya mahasiswa GE saat mengikuti diklat calon anggota Menwa UNS.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menerangkan, GE menghembuskan napas karena dugaan kekerasan atau pemukulan yang mengenai kepalanya.

"Korban terkena beberapa pukulan di bagian kepala," terang dia kepada TribunSolo.com, Selasa (26/10/2021).

Dugaan sementara, menurut Iqbal menjadi penyebab kematiannya GE, sehingga terjadi luka pada bagian kepalanya.

"Korban meninggal diduga akibat terjadi penyumbatan di bagian otak," jelas dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, hal itu di antaranya diperoleh dari hasil autopsi yang dilakukan langsung Kabid Dokes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.

Dari hasil sementara autopsi menyatakan adanya tanda-tanda kekerasan.

"Untuk berapa titik (kekerasan) saya belum bisa sebutkan," tuturnya.

Polda Jateng: Hasil Autopsi Keluar Kurang dari Sepekan

Menurutnya, hasil autopsi akan disampaikan secara resmi kurang dari sepekan.

"Hasil autopsi pastinya keluar kurang dari sepekan," kata dia.

Iqbal menuturkan hingga saat belum ada satu yang ditetapkan tersangka.

Namun demikian kepolisian masih terus melakukan penyelidikan perkara tersebut.

"Sementara kami masih sidik. Belum ada yang ditetapkan tersangka. Namun dari visum (luka fisik) ada tanda-tanda kekerasan," aku dia.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Setelah Gibran, Bupati Karanganyar Ikut Komentari Warganya Tewas saat Diklat Menwa UNS

# Gibran Rakabuming Raka # Wali Kota Solo # Juliyatmono # Bupati Karanganyar

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda