Kronologi Warga di dalam Kawasan Sirkuit MotoGP Mandalika Rusak Pagar Lintasan, Ini Penyebabnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Sirkuit MotoGP Mandalika baru-baru ini viral di media sosial.

Bukan karena terkait gelaran MotoGP melainkan adanya pengerusakan di sekitar sirkuit ini.

Sejumlah warga yang tinggal di Dusun Embunut, Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) viral setelah merusak pagar pembatas lintasan Sirkuit MotoGP Mandalika.

Gubenur NTB Zulkieflimansyah yang ditunggu memberi tanggapan terkait masalah warga di kawasan sirkuit, hanya mengeluarkan siaran pers melalui humas Pemprov NTB.

Gubernur mengatakan, akan segera menyelesaikan masalah lahan warga di dalam sirkuit Mandalika.

Terkait kejelasan penyelesaian lahan dan solusi bagi warga dusun yang masih berada di area kawasan sirkuit Mandalika, Pemerintah Provinsi NTB akan segera melakukan mediasi dan komunikasi untuk menegaskan keputusan ITDC.

"Kami akan kawal mulai hari ini. Dari Pemprov ada Kepala Kesbangpoldagri untuk berkomunikasi dengan tim appraisal dan ITDC," ujar Zulkieflimansyah.

Baca: Tiang Lampu Start Mulai Dipasang, Progres Pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika Makin Nampak

Warga mendatangi Kantor Gubernur

Dilansir dari Kompas.com, warga pemilik lahan di Lingkar Sirkuit MotoGP Mandalika, mendatangi Kantor Gubernur NTB, Senin (23/8/2021).

Warga datang memenuhi undangan Gubernur NTB Zulkieflimansyah terkait kasus sengekta lahan mereka yang berujung pada tertutupnya akses jalan menuju kampung mereka.

Mereka berasal dari dua dusun, yaitu warga Dusun Ebunut dan Dusun Ujung Lauq, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Pertemuan dilakukan tertutup di ruangan Gubernur, warga yang masuk pun dibatasi.

Hadir juga Kapolres Lombok Tengah, AKBP Heri Indra Cahyono, dan pihak Polda NTB, Sekda NTB, dan sejumlah Kepala Dinas, Bakesbangpoldagri, Lalu Abdul Wahid.

Pertemuan yang dilakukan selama 1,5 jam itu belum membuahkan hasil yang diharapkan warga.

Warga masih menunggu realisasi di lapangan, apakah akan ada akses jalan untuk keluar masuk kampung mereka.

Damar mengatakan, selama pagar sirkuit MotoGP mandalika belum dibangun, mereka bisa masuk ke kampung halaman mereka dengan nyaman, meski sering dibatasi aparat keamanan.

Namun, setelah sirkuit dipagar keliling, warga justru kesulitan beraktivitas, bahkan terisolasi di kampung sendiri yang berada di tengah tengah sirkuit.

"Ada jalan yang diberikan pihak ITDC, yaitu melewati tunnel atau terowongan 1, namun terowongan itu justru sering tergenang air bahkan sampai setinggi leher orang dewasa, dan itu terjadi jika air laut pasang, mulai pagi hingga jam 10 pagi, warga yang mengantar anaknya sekolah sangat kesulitan," terang Damar.

Hal sedana dikatakan Abdul Latif (34), yang juga hadir ke kantor Gubernur.

Baca: Karyawan Bersubsidi Gaji Rp1 Juta, Remaja Tewas di Warkop, Alasan MotoGP Tak Bisa Masuk Olimpiade

Latif masih bertahan di lokasi karena lahannya seluas 11 are, diklaim belum dibayarkan oleh pihak ITDC.

Dia menyebut, ITDC mengklaim lahannya sebagai HPL, padahal Latif sama sekali belum pernah menjual lahan tersebut.

Memang ITDC membayar lahannya yang masuk dalam katagori enclave seluas 8 are seharga Rp 71 juta per meter persegi.

Sisa tanahnya yang saat ini menjadi tempat tinggalnya bersama sejumlah anggota keluarga belum dibayar.

Latif mengatakan, masalah utama warga saat ini adalah menunggu kepastian dari ITDC apakah tanah mereka akan dibayarkan atau tidak.

Jika dibayar, warga akan tinggalkan kampung halaman mereka meskipun berat.

Kapolres Lombok Tengah, AKBP Heri Indra Cahyono mengatakan, pihaknya akan mengecek kondisi di lapangan, memastikan solusi apa yang tepat dilakukan bagi warga yang ada di tengah-tengah sirkuit tersebut.

Salah satunya meminta ITCD membuatkan akses jalan bagi warga.

Masih Ada Warga Tinggal di Kawasan Sirkuit Mandalika, Begini Penjelasan ITDC

Baca: PLN Pasok Listrik 5,19 MVA untuk Balap MotoGP di Sirkuit Mandalika

Pihak Indonesia Tourism Development Corporition (ITDC) menanggapi persoalan warga yang masih tinggal dan terancam terisolasi hingga merusak pagar pembatas di lingkaran Sirkuit MotoGP Mandalika.

VP Corporate Secretary ITDC I Made Agus Dwiatmika memastikan, dalam setiap kegiatannya ITDC selalu mengikuti prosedur hukum.

"Seluruh lahan yang masuk dalam HPL atas nama ITDC telah berstatus clear and clean, tetapi sebagian masih dihuni warga," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/8/2021).

Agus menyamapaikan bahwa pihaknya telah mendata jumlah Kepala Keluarga (KK) yang masih tinggal di lingkaran Sirkuit mencapai 48 KK.

Ia menerangkan, 3 bidang lahan enclave tersebut masih dalam proses pembebasan lahan dengan pemilik lahan yang masuk dalam Penlok 1 dan pihaknya optimistis proses akan segera selesai.

Dalam waktu dekat, lanjut Agus, ITDC juga akan memberdayakan warga dengan pelatihan-pelatihan sehingga warga dapat berperan dalam penyelenggaraan event balap internasional.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kronologi Warga di Dalam Kawasan Sirkuit MotoGP Mandalika Rusak Pagar Lintasan, Terkuak Penyebabnya

# Kronologi # sirkuit MotoGP # penyebab # media sosial

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda