TRIBUN-VIDEO.COM - Seusai viralnya video terkait Puluhan Paspampres Geruduk Polres Jakarta Barat, kini Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) angkat bicara.
Ia menyebut ada miskomunikasi antar apihaknya dan petugas kepolisian.
Selain itu, petugas di lapangan pun belum memahami penerapan aturan PPKM Darurat.
Dilansir Tribunnews.com, - Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Mayjen TNI Agus Subiyanto, membeberkan penyebab cekcok terjadi.
Menurut Agus, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya cekcok tersebut.
Pertama, petugas di lapangan disebut belum memahami aturan PPKM Darurat mengenai beberapa faktor.
Diantaranya sektor esensial, non esensial, dan kritikal.
Ia menyebut, apabila aturan tidak dipahami petugas maka akan terjadi miskomunikasi.
Terutama antara warga yang bekerja di sektor yang ditentukan dengan petugas PPKM.
Sehingga harus ada sosialisasi instruksi tersebut.
Baca: Detik-detik Paspampres Diadang Polisi di Pos Penyekatan, Didorong dan Dibentak Diminta Tunjukkan KTA
Baca: Kapolres Jakbar Minta Maaf ke Komandan Paspampres: Semoga Tak Melunturkan Sinergitas TNI-Polri
Agus mengatakan bahwa saat pergi berdinas, anggota Paspampres setiap harinya akan melewati titik dua penyekatan.
"Setiap hari pulang pergi berdinas dan akan melewati titik dua penyekatan," kata Agus
Bahkan terdapat 75 persen anggota Paspampres yang tersebar di wilayah Jabodetabek.
"Anggota Paspampres 75 persen tinggal di luar asrama Paspampres, tersebar di wilayah Jabodetabek." tegasnya.
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan para TNI-Polri yang ada di lapangan agar bisa lebih memahami tentang aturan PPKM Darurat.
"Saya sudah koordinasi dengan para TNI dan Polri di lapangan untuk memahami aturan tentang PPKM Darurat," ungkapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Danpaspampres Angkat Bicara soal Cekcok Anggotanya yang Dicegat Polisi saat Penyekatan PPKM Darurat
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.