Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUN-VIDEO.COM, PALMERAH - Kelompok debt collector alias penagih hutang asyik berpesta minuman keras di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, pada Selasa (22/6/2021) dini hari.
Delapan di antaranya merupakan pria dan sisanya dua wanita.
Mereka lalu mabuk sehingga menimbulkan suara berisik terdengar ke telinga warga setempat.
Merasa terusik, warga setempat pun menegur mereka untuk tidak berisik.
Namun, delapan pria yang bekerja sebagai debt collector ini malah menantang ribut warga setempat.
Satu di antaranya mengeluarkan senjata api, sementara tiga lainnya mengayunkan senjata tajam ke udara.
"Mereka berpesta minuman keras untuk merayakan salah satu rekannya yang berulang tahun," beber Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Ady Wibowo, saat konferensi pers, Kamis (24/6/2021).
"Berharap mereka segera hentikan kegiatannya karena mengganggu. Tapi para pelaku yang bekerja sebagai debt collector tidak terima karena sudah dipengaruhi miras (minuman keras) lalu mabuk," lanjutnya.
Pelaku yang berinisial JP lantas menembaki warga setempat sehingga satu orang menjadi korban.
Korbannya adalah Moch Idris (18) yang mendapat luka tembak di bagian tangan kanan.
Baca: Tampang Koboi Taman Sari Pelaku Penembakan Remaja, Ternyata Debt Collector yang Kerap Bawa Senpi
Kini, polisi telah menetapkan empat tersangka kasus penembakan Moch Idris.
Ady mengatakan, keempat tersangka ini diantaranya JP (46), HS (41), FW (25), dan DT (36).
"Keempat pelaku kami tetapkan sebagai tersangka kemarin," kata Ady.
"JP terbukti memiliki senjata api dan tiga lainnya memiliki senjata tajam," lanjut Ady.
Ady melanjutkan, keempatnya diamankan di rumah kontrakan, kawasan Tebet, Jakarta Selatan, empat jam setelah kejadian penembakan.
Sebelumnya, polisi mengamankan sepuluh orang atas kejadian tersebut.
Namun, enam pelaku lainnya belum ditetapkan sebagai tersangka karena polisi masih mendalami kasus tersebut.
Enam di antaranya yakni AS (42), NS (24), RA (48), RW (31), dan dua wanita.
Kanit Reskrim Polsek Metro Taman Sari, AKP Lalu Musti Ali, mengatakan kesepuluh orang tersebut saat kejadian berada di lokasi kejadian penembakan.
Adapun otak pelaku penembakan yakni JP, dimana dalam penggeledahan polisi menyita sepucuk senjata api jenis revolver.
"Senjata api itulah yang digunakan untuk menembak korban berikut amunisi dan beberapa senjata tajam," ujar Ali, di tempat terpisah.
Baca: Sambil Gendong Anak Terpasang Oksigen, Pasutri Lapor Polisi seusai Mobilnya Ditarik Debt Collector
Diberitakan sebelumnya, seorang remaja ditembak di bagian ketiak tangan kiri oleh gerombolan pelaku yang bukan merupakan warga setempat.
Akibat penembakan itu, korban mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
Kejadian penembakan itu terjadi pada pukul 01.00 WIB, Selasa (22/6/2021).
Peristiwa berawal saat para pelaku yang berjumlah sepuluh orang sedang minum-minuman keras di lokasi kejadian.
Warga setempat merasa terganggu dengan aktifitas para pelaku yang berisik, kemudian menegur mereka karena larut malam.
"Mereka tidak terima (ditegur), mereka malah marah sama anak-anak yang menegur disini, karena sudah terdesak, ada yang mengeluarkan senpi, sajam dan menyerang warga sini," tutup Lalu.
Akibat perbuatannya, empat tersangka dijerat Pasal 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, maksimal hukuman mati atau seumur hidup.
Para tersangka juga dapat dikenakan Pasal 2 Undang-Undang (UU) Darurat maksimal 10 tahun penjara.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.