Lomba Lari Berujung Tragis, 21 Pelari Tewas Akibat Cuaca Ekstrem, Dilanda Hujan Es dan Angin Kencang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Setidaknya 21 orang tewas saat cuaca ekstrem melanda lomba lari ultra-marathon lintas alam di China barat laut.

Hujan es, batu hujan es, dan angin kencang tiba-tiba terjadi di jalur tertinggi lomba ultramarathon itu.

Lomba lari 100 kilometer ini digelar di destinasi wisata Yellow River Stone Forest.

Ultramarathon ini dimulai pada Sabtu (22/5) pagi kemarin.

Dilansir Tribunnews.com dari Al Jazeera, lomba ultramarathon di Gansu tersebut merupakan ajang lintas negara 100 km yang diadakan di Yellow River Stone Forest dekat Kota Baiyin.

Perlombaan dimulai pada Sabtu (22/5/2021) pagi waktu setempat.

Pada saat perlombaan berlangsung, tiba-tiba cuaca buruk terjadi di 30 km dari garis start di area dataran tinggi perlombaan.

Baca: Event Surabaya Marathon 2019 Ada Peserta yang Meninggal, RSUD Pertanyakan Aturan Kesehatan Peserta

Baca: Dua Pelari Surabaya Marathon 2019 Meninggal Sebelum Sampai Garis Finis

Dalam waktu singkat, batu hujan es, dan hujan es tiba-tiba turun di daerah setempat, serta angin kencang.

"Dalam waktu singkat, batu hujan es, dan hujan es tiba-tiba turun di daerah setempat, dan ada angin kencang."

"Suhu turun tajam," kata Wali kota Baiyin, Zhang Xuchen.

Beberapa peserta mengirim pesan kepada pihak penyelenggara soal kondisi mereka.

Tak lama setelah menerima pesan bantuan dari beberapa peserta, penyelenggara marathon memberangkatkan tim penyelamat yang berhasil menyelamatkan 18 dari 172 peserta.

Sekitar pukul 14.00 waktu setempat, kondisi cuaca memburuk dan perlombaan dibatalkan.

Otoritas setempat mengirim lebih banyak petugas penyelamat untuk membantu.

Hingga Minggu (23/5/2021), 151 peserta telah dipastikan selamat, termasuk yang terluka. (Tribun-Video.com/ Tribunnews)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 21 Pelari Tewas dalam Lomba Ultramarathon di China karena Cuaca Ekstrem, Hujan Es dan Angin Kencang

# Ultramarathon # China # cuaca ekstrem # pelari

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda