Ibadat Jumat Agung, Ini Makna Salib Yesus & Patung-patung Ditutupi Kain Ungu

Editor: Tri Hantoro

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM, NUNUKAN - Ratusan umat Katolik di Nunukan mengikuti ibadat Jumat Agung di Gereja Katolik Santo (St) Gabriel Nunukan, Jalan Fatahillah, Kelurahan Nunukan Tengah.

Dari pantauan TribunKaltara.com, sebelum masuk ke dalam gedung Gereja, umat diwajibkan untuk menunjukkan tiket ibadat yang sudah diberikan sebelumnya.

Setelah itu mereka diarahkan oleh panitia untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Lalu, dilakukan pemeriksaan suhu tubuh.

Ketua panitia perayaan pekan Paskah 2021, Gereja Santo Gabriel Nunukan, Nobertus Boli, mengatakan ibadat Jumat Agung kali ini dibagi menjadi 3 shift.

Shfit pertama sudah dilakukan pada pukul 07.00 Wita. Shift kedua pukul 14.00 Wita dan shift ketiga pukul 17.00 Wita.

Menurutnya, setiap shift umat dibatasi hanya 600 orang. Sementara, umat yang tidak memiliki tiket tidak dibenarkan untuk masuk ke dalam Gereja.

"Jadi 300 umat di dalam Gereja dan 300 sisanya di luar. Baik di dalam maupun di luar Gereja semuanya diatur jarak duduknya. Umat yang tidak membawa tiket tidak dibenarkan untuk masuk," kata Nobertus Boli pukul 18.00 Wita.

Baca: Kepala BNPB Bertandang ke Nunukan, Letjen TNI Doni Monardo Janjikan 2 Unit Mesin PCR

Baca: Wakil Ketua DPRD Kaltara Sebut Nunukan Memiliki Banyak Potensi Pariwisata

Perayaan Jumat Agung di Gereja Katolik St Gabriel Nunukan dijaga ketat oleh 8 personel Polisi dan 6 personel TNI.

"Sebelum ibadat shift pertama pagi tadi, sudah dilakukan sterilisasi oleh personel Brimob di dalam Gereja," ucapnya.

Tampak di dalam Gereja, salib Yesus jenis Fransiskan dibungkus kain berwarna ungu. Begitu pula patung Bunda Maria.

Dia menjelaskan makna salib Yesus dan Patung-patung di dalam Gereja ditutupi kain berwarna ungu sebagai simbol rasa berkabung umat Katolik.

"Perayaan Jumat Agung itu mengenang kesengsaran Yesus hingga mati di Kayu salib. Jadi umat Katolik di seluruh dunia sedang berkabung atau berduka saat ini. Kami yakini bahwa kematian Yesus di kayu salib itu untuk menebus dosa umat manusia," ujarnya.

Dia menambahkan, salib Yesus hanya ditutupi kain ungu sampai hari Jumat Agung saja.

Sedangkan patung-patung dan gambar-gambar lainnya tetap ditutup sampai pada saat perayaan malam Paskah atau Sabtu Suci.

"Jadi selesai ibadat Jumat Agung nanti, salib Yesus sudah tidak ditutupi kain ungu lagi," tuturnya.

Sementara itu, jubah warna merah yang dikenakan oleh Pastor saat memimpin ibadat Jumat Agung melambangkan pengorbanan dan keberanian.

"Jubah warna merah itu biasanya dipakai pada waktu hari raya Jumat Agung dan Minggu Palma," ungkapnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
   #Jumat Agung   #Nunukan   #Katolik
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda