Tenaga Kesehatan Terbiasa Tahan Pipis dan Lapar Selama 8 Jam Saat Bertugas di RSD Wisma Atlet

Editor: Alfin Wahyu Yulianto

Video Production: Erwin Joko Prasetyo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Setahun bekerja di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, para tenaga kesehatan sudah terbiasa menahan lapar dan minum selama delapan jam.

APD yang wajib dipakai selama bertugas membuat mereka tidak leluasa makan, minum, hingga buang air.

Kisah suka duka itu diceritakan oleh Komandan Lapangan RSD Wisma Atlet, Letkol Laut M Arifin.

Dilansir oleh wartakotalive.com, Arifin bercerita, bagian terberat saat bertugas adalah saat mereka harus menghadapi ledakan kasus Covid-19.

Misalnya pada 27 September 2020, tempat tidur di RSD Wisma Atlet mencapai 90 persen di seluruh tower terisi pasien Covid-19.

Bahkan, Arifin bekerja selama 12 jam di depan ruang UGD.

Baca: Penampakan Wisma Atlet Hambalang, Tempat Jumpa Pers DPP Demokrat Kubu KLB yang Tertera di Undangan


Pasalnya mereka harus selalu melakukan koordinasi dengan para dokter yang menangani pasien Covid-19.

Selama memakai pakaian hazmat, Arifin terpaksa tak bisa makan, minum, bahkan buang air kecil dan buang air besar.

Ledakan kasus tidak hanya terjadi sekali, dua pekan setelah perayaan tahun baru, RSD Wisma Atlet kembali mengalami lonjakan kasus hingga tempat tidur dipenuhi pasien lebih dari 90 persen.

Saat itu tenaga kesehatan kembali harus bekerja ekstra lantaran pasien berlimpah.

Limpahan pasien juga membuat para tenaga kesehatan harus kuat menahan rindu kepada keluarga karena tidak dapat mengambil cuti.

Jatah cuti dua pekan sekali harus rela diabaikan hingga jumlah pasien yang dirawat kembali melandai.

Baca: Viral Video Wanita Pasien Covid-19 Dapat Kekasih Nakes saat Isolasi di Wisma Atlet, Begini Kisahnya


Arifin menuturkan, sejak swab antigen mulai diperkenalkan pada masyarakat, kini tenaga medis bisa pulang sejenak setelah dua minggu bertugas.

Jatah cuti sesaat tersebut biasanya digunakan untuk menikmati waktu bersama keluarga.

Ia berharap perjuangannya bersama petugas medis lainnya dapat menyentuh hati masyarakat Indonesia agar lebih peduli pada protokol kesehatan.

Meski banyak duka, dirinya tak menampik masih ada suka cita yang diukir di rumah sakit darurat itu.

Suka cita yang dialami seperti kedekatan dengan para pasien yang datang silih berganti.

Arifin berterima kasih kepada tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet yang selalu sabar dalam hadapi pasien.

Ia juga berterima kasih kepada tenaga medis yang disebut Tim Kobra karena sudah bekerja seperti ular berbisa tersebut.

Para tenaga medis bisa bergerak cepat, tepat, dan akurat seperti ular kobra.

Baca: Detik-detik Dua Prajurit Paskhas Gagalkan Percobaan Bunuh Diri Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet


Mereka juga disebut gesit dan tidak mengantuk ketika bertugas.

Kekompakan tim tenaga medis RSD Wisma Atlet dan bisa saling menyemangati satu sama lain juga diapresiasinya.

Arifin berharap, saat Pandemi Covid-19 berakhir dan RSD Wisma Atlet dibubarkan pemerintah, maka para tenaga kesehatan ini bisa dipekerjakan di rumah sakit rumah sakit di daerah masing-masing.

Para tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet itu merupakan tim dokter TNI dan dokter-dokter relawan dari seluruh Indonesia.

(Tribun-video.com/Wartakotalive.com)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Tenaga Kesehatan Terbiasa Tahan Pipis dan Lapar 8 Jam saat Bertugas di RSD Wisma Atlet

# Tribunnews Update # Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet # enaga kesehatan # Covid-19

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda