TRIBUN-VIDEO.COM - Gejolak Partai Demokrat kian memanas.
Isu gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) atau kudeta di Partai Demokrat berujung pada pemberhentian dengan tidak hormat atau pemecatan terhadap tujuh orang kader Partai Demokrat.
Mereka yakni Marzuki Alie, Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya, dipecat karena dinggap terlibat dan mendukung gerakan kudeta.
Para kader tersebut dinilai terbukti melakukan tingkah laku buruk yang merugikan partai.
Dewan Kehormatan menyatakan, mereka terbukti mendiskreditkan, mengancam, menghasut, mengadu domba, melakukan bujuk rayu dengan imbalan uang dan jabatan kepada kader dan pengurus partai.
Kemudian, menyebarluaskan kabar bohong dan fitnah dengan menyampaikan kepada kader dan pengurus Partai Demokrat di tingkat pusat dan daerah bahwa Partai Demokrat dinilai gagal.
Teranyar, tujuh mantan kader Partai Demokrat itu bakal mengajukan gugatan secara kolektif ke Pengadilan Negeri pekan depan.
Tak hanya berujung gugatan, pasca-pemecatan, para mantan kader Partai Demokrat juga ramai-ramai melempar tudingan pada Ketua Majelis Tinggi mantan partainya itu.
Satu di antaranya adalah Jhoni Allen Marbun.
Dalam sebuah video pernyataaan, mantan kader Partai Demokrat itu melayangkan sejumlah tuduhan terhadap Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Jhoni mengungkapkan Partai Demokrat menjadi partai dinasti setelah SBY menjabat sebagai Ketua Umum lewat kongres yang digelar pada 2013 silam di Bali.
Ketika itu, SBY menjabat sebagai Ketua Umum Partai, sementara Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) menjadi Sekretaris Jenderal.
Lebih lanjut, Jhoni menyebut SBY sama sekali tidak terlibat dalam pendirian Partai Demokrat.
Jhoni mengklaim SBY baru bergabung dengan Demokrat setelah mundur dari kabinet Megawati Soekarnoputri.
Tak hanya itu, Jhoni Allen Marbun juga menuding SBY lah sebenarnya yang telah melakukan kudeta terhadap Partai Demokrat.
Sejumlah tudingan yang dilayangkan Jhoni Allen tersebut mendapat respons dari Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng.
Andi Tuding Jhoni Allen Memohon Jabatan pada SBY
Andi Mallarangeng menuding Jhoni Allen memohon SBY agar dapat menggantikan kader Demokrat yang terjerat kasus korupsi melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW).
"Saya ingat juga beberapa konferensi pers lalu, Bung Jhoni ini merengek-rengek minta PAW untuk dapilnya itu supaya dia menggantikan calon yang sudah ada kepada Pak SBY," ungkit Andi Mallarangeng.
"Hanya kenapa? Mau menjual partai ke orang lain," Andi melanjutkan.
Selama Jhoni menjadi kader Demokrat sebelum akhir-akhir ini dipecat, Andi menyebut Jhoni mulai menunjukkan protes.
"Tiba-tiba sekarang muncul suara-suara semacam itu dari Bung Jhoni. Beberapa waktu lalu masih merengek-rengek jadi PAW kepada SBY," sindir mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga ini.
"Sekarang karena mau jual partai ini kepada orang lain yang ada di luar partai, karena kekuasaan dan uang," tambah dia.
Balas Ungkit Korupsi Hambalang
Menjawab tudingan Andi, Jhoni membantah dan menyebut Andi Mallarangeng telah memutarbalikkan fakta.
Terkait hal itu tudingan soal merengek pada SBY agar dapat menjadi anggota DPR, Jhoni lantas membantahnya.
Merasa diserang, Jhoni lantas memberikan serangan balik.
Ia lalu menyinggung kasus korupsi proyek pusat olah raga Hambalang.
Diketahui Andi Mallarangeng menjadi tersangka dalam korupsi yang membuat mega proyek Hambalang mangkrak tersebut.
"Andi, jangan kau bicara yang asumsi-asumsi. Kau kena masalah sekolah ke luar negeri karena mengambil yang bukan hakmu 'kan?" Jhoni Allen menyindir balik.
"PAW itu hak saya dan buktinya dia juga kena korupsi. Saya tidak merengek-rengek, jangan kau putar balikkan fakta," tegasnya.
Menurut Jhoni, pencekalan Andi Mallarangeng oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat citra Partai Demokrat hancur.
Dalam kesempatan itu, Jhoni juga menganggap Andi hanya menyampaikan asumsi saat ditanya soal isu kudeta Demokrat.
Mengaku Dituduh Jual Demokrat hingga Dipecat
Di tengah kisruhnya kondisi Partai Demokrat, Jhoni Allen justru menilai Andi Mallarangeng lah yang menjadi satu di antara penyebabnya.
"Jadi salah satunya yang merusak Demokrat itu sampean (Andi Mallarangeng)," ucap Jhoni.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.