TRIBUN-VIDEO.COM - Menjelang libur panjang dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada pekan depan, masyarakat diminta untuk tak berpergian.
Hal ini dikhawatirkan terjadinya kerumunan hingga berpotensi memperluas penularan Covid-19.
Mengingat adanya lonjakan kasus positif pasca-libur tanggal merah HUT Kemerdekaan RI disusul Tahun Baru Hijriah pada Agustus lalu.
Informasi tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah.
Dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (22/10), Dewi mengungkapkan pada kasus libur Idul fitri dalam rentang 22-25 Mei 2020, angka kasus positif belum terlalu tinggi.
"Jumlah rata-rata kasus harian saat itu 600-an. Di pekan pertama Juni ada 674 kasus, pekan kedua Juni 1.013 kasus, naik 1.088 kasus. Naik terus. Jeda kenaikan 10-14 hari," kata Dewi dalam webinar 'Covid dalam Angka: Antisipasi Penyebaran Covid-19 saat Liburan', Kamis (22/10/2020).
Namun saat libur panjang dalam rentang tanggal 17-23 Agustus, saat HUT Kemerdekaan RI dan Peringatan Tahun Baru Hijriah, Dewi menyebut libur panjang tersebut menyumbang angka kasus positif Covid-19 lebih tinggi dari libur Idul fitri.
Ia menyebut, angka kenaikan kasus libur Mei mencapai 69 persen, sedangkan pada libur Agustus lalu kenaikannya melonjak tajam hingga 118 persen.
"Jumlah kasus penambah harian hampir dua ribu kasus. September tiga ribuan kasus. Pekan keempat September kasus per hari (rata-ratanya) 4.362 kasus," ungkap dia.
Dewi menegaskan semakin tinggi positivity rate, semakin tinggi laju penularan.
Namun yang patut diingat juga, semakin banyak orang diperiksa, semakin banyak yang ketahuan positif.
Dari gambaran kasus itu, Dewi sebenarnya tak mempermasalahkan libur panjang.
Menurut dia, yang jadi masalah ketika libur panjang diisi dengan mobilitas penduduk yang juga meningkat.
Alhasil, libur panjang itu jadi potensi penularan virus SARS-CoV-2.
"Ketika mobilitas bertambah ada potensi kerumunan. Ada yang tidak patuh dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan), maka akan terjadi peningkatan penularan," katanya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah lewat Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan protokol kesehatan 3M yaitu Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia.
Untuk itu, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Masyarakat Diminta Tak Bepergian Saat Libur Panjang
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.