Imunitas Vaksin Covid-19 Tidak Bertahan Seumur Hidup, Menristek Sebut Harus Berkelanjutan

Editor: Panji Anggoro Putro

Reporter: Nila

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Riset dan Teknolodi Kepala Badan Riset Nasional, Bambang Brodjonegoro mengatakan, imunitas yang dihasilkan dari vaksin Covid-19 kemungkinan besar tidak bertahan selamanya.

Kekebalan tubuh dari Covid-19 kemungkinan besar hanya dapat bertahan sekitar satu tahun atau lebih.

Dikutip dari Tribunnews.com, hal tersebut disampaikan Bambang dalam konferensi pers daring pada Selasa (20/10/2020).

"Vaksin Covid-19 yang dihasilkan dari manapun sumbernya, Kemungkinan tidak bisa menjaga daya tahan kita terhadap Covid-19 seumur hidup," ucap Bambang.

Menurut Bambang, dibutuhkan vaksinasi ulang untuk kembali menumbuhkan daya tahan tubuh dari Covid-19.

Sehingga menurutnya, proses vaksinasi harus dilakukan sebagai proses yang berkelanjutan.

"Satu lagi tentunya masalah vaksin ini tidak hanya masalah tahun 2020-21 ini bakal berkelanjutan ke 2022-2023, karena ada kemungkinan diperlukan revaksinasi atau booster tadi, karena kemungkinan vaksin ini tidak menimbulkan daya tahan tubuh selamanya, yang seumur hidup," tutur Bambang.

Bambang mengatakan, pemerintah saat ini juga terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksin di masa mendatang melalui vaksin Merah Putih yang dikembangkan di dalam negeri.

Saat ini, vaksin Merah Putih tersebut dikembangkan oleh enam lembaga dalam negeri, yakni LBM Eijkman, Universitas Indonesia, UGM, LIPI, ITB dan Universitas Airlangga.

Enam lembaga tersebut diketahui mengembangkan vaksin Covid-19 dengan metode yang berbeda-beda. (Tribun-Video.com/Nila)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menristek: Imunitas dari Vaksin Covid-19 Kemungkinan Tidak Bertahan Seumur Hidup

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda