TRIBUN-VIDEO.COM - Sosok Ngatimin Cito Wiyono atau yang akrab disapa Mbah Min, belakangan menjadi perbincangan setelah dirinya viral di media sosial.
Mbah Min, adalah seorang penjual mainan di Solo, Jawa Tengah yang ternyata adalah seorang pejuang kemerdekaan.
Mbah Min, pernah menjadi seorang mata-mata Indonesia, setelah ayahnya gugur lantaran ditembak mati tentara Belanda.
Inilah Mbah Min, yang kini berjuang mempertahankan hidup dengan berjualan mainan hasil buatan tangannya sendiri.
Mbah Min yang kini berusia 87 tahun, adalah seorang mata-mata pada saat Agresi Militer II Tahun 1948.
Ia mengaku, menjadi mata mata tentara Indonesia, setelah melihat sang ayah tewas lantaran ditembak mati tentara Belanda.
Dengan tekad kuatnya membalaskan dendam atas kematian sang ayah, Mbah Min lantas mengabdikan diri untuk ikut berperang, meski usianya dikatakan masih 16 tahun.
Menceritakan kejadian yang dialaminya puluhan tahun silam, Mbah Min juga mengaku kerap melihat mayat berjatuhan di tangan tentara Belanda lantaran dianggap sebagai pejuang Indonesia.
Ngatimin bercerita, saat muda ia sempat menutupi persediaan senjata tentara Indonesia dengan dedaunan yang ada di perkebunan.
Berkat inisiatifnya itu, tentara Belanda tak dapat mengetahui di mana persediaan senjata tentara Indonesia.
Dari sanalah, ia kemudian menjadi mata-mata bagi tentara Indonesia, demi tekadnya membalaskan kematian sang ayah di tangan Belanda.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.