Pepaya Unik, di Kotamobagu Hanya Ada di Perkebunan Milik Pria Ini

Editor: Sigit Ariyanto

Video Production: Sigit Ariyanto

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Manado, Handhika Dawangi

TRIBUN-VIDEO.COM, KOTAMOBAGU - Pepaya menempel pada batang pohon adalah hal biasa yang sering dilihat kebanyakan orang.

Namun jika buah pepaya tidak menempel melainkan bergantungan pada batang, itu mungkin hal yang langka dan aneh.

Di Kota Kotamobagu ada buah pepaya yang dimaksud.

Bertumbuh di atas lahan seorang warga.

Tonton juga:

Mahasiswa Muslim Ini Tuntut Bubarkan Organisasi Penyebab Konflik

Diterpa Angin Kencang Atap Sekolah dan Belasan Rumah Warga Rusak

Gulimat Mokoginta, pemilik satu lahan di Perkebunan Katulidan Kelurahan Gogagoman Kotamobagu Barat, Kotamobagu, Sulawesi Utara, mengaku baru pertama kali melihat buah pepaya bergantungan pada batang sepanjang setengah meter dari pohon.

"Biasanya kan menempel. Fenomena ini baru kali ini saya lihat. Dan mungkin pertama kali di Kota Kotamobagu," ujarnya yang juga menjabat Kepala BPBD Kotamobagu, kepada Tribun Manado Jumat (20/1/2017) siang.

Papa Andhika, sapaannya, mengatakan pepaya menggantung tersebut memang langka, namun menurut nya itu merupakan fenomena biasa.

"Ada kemungkinan itu karena mutasi gen atau gen resesif. Namun perlu diteliti lagi oleh ahlinya saya bukan pakar pepaya," ujar dia.

Gulimat pun sudah punya rencana dengan pepaya langka tersebut.

Bukan untuk dijual ataupun dipamerkan.

Rencananya akan diolah menjadi makanan.

"Seminggu lagi akan masak. Mari kita sama-sama membuat gohu dan rujak," ujar dia lalu tersenyum.

Gulimat kemudian mengatakan, lahan tersebut bukan hanya miliknya sendiri melainkan perkebunan milik keluarga.

"Lahan ini dijadikan tempat uji coba penanaman beberapa tanaman oleh saudara saya di pertanian. Dan pepaya satu di antaranya," ujar dia.

Ramjan Mokoginta, yang menanam pepaya tersebut mengatakan pepaya mengalami pergeseran gen.

Dan itu menurutnya hal yang biasa terjadi pada pepaya namun sangat jarang terjadi.

"Dari 400 bibit pepaya yang saya tanam enam bulan lalu. Hanya satu itu yang buahnya menggantung. Ada pergeseran gen. Itu sebenarnya pepaya lokal biasa yang saya tanam. Jenisnya jantan untuk bunga. Namun teradi pergeseran sehingga berbuah," ujar Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Perikanan Kotamobagu Ramjan Mokoginta.

Saat menanamnya pun Ramjan mengatakan tidak ada perlakuan khusus.

"Itu bagus untuk dikembangkan. Buahnya bulat dan tidak terlalu besar. Kebanyakan orang saat ini ingin yang tidak merepotkan. Jadi pepaya sekali makan dan mudah dipotong. Selain unik, pepaya tersebut juga mengandung lebih banyak vitamin," ungkap dia.

Simak selengkapnya dalam tayangan video di atas. (*)

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda