TRIBUN-VIDEO.COM - Kebijakan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji pada tahun ini telah diumumkan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag).
Para jemaah yang sudah mendaftar direncanakan untuk diberangkatkan pada tahun depan.
Kendati demikian, terdapat kemungkinan adanya pembatasan kuota keberangkatan jemaah haji.
Terlebih apabila vaksin Virus Corona belum ditemukan.
Dilansir oleh Tribunnews, Minggu (7/6/2020), Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan hal tersebut.
"Ada pertimbangan, ada skema itu. Tim kritis juga mendalami tentang ini," kata Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dalam sebuah wawancara.
Opsi memberangkatkan setengah kuota itu sebenarnya sempat menjadi skema pertimbangan Kemenag dalam pelaksanaan Haji 2020.
Fachrul menuturkan, membatasi jumlah jemaah yang akan diberangkatkan tentu dengan mempertimbangkan prioritas dari 221 ribu kuota haji yang tersedia untuk Indonesia.
Nantinya, kemungkinan, jemaah yang sudah lanjut usia (lansia) serta masa tunggu haji yang cukup lama diprioritaskan.
Kendati demikian, memberangkatkan lansia juga memiliki risiko.
Sebab beberapa penelitian menyebut lansia lebih berisiko tertular Virus Corona.
Sehingga tidak semua lansia dapat diberangkatkan.
"Kami ada pertimbangan mendalam, nanti kami lihat. Karena tidak semua usia lanjut (berangkat) tapi yang jelas
porsinya lebih kecil. Lansia ini nanti kita hitung dari usianya, daftar tunggu," jelas Fachrul. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jika Vaksin Corona Belum Ditemukan, Haji 2021 Hanya Setengah Kuota, Jemaah Lansia Jadi Prioritas
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.