PUASA ASYIK - Berziarah ke Makam Sunan Pandanaran, Harus Menaiki Ratusan Anak Tangga Terlebih Dahulu

Editor: fajri digit sholikhawan

Reporter: Rena Laila Wuri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Alhamdulilah kesempatan kali ini puasa asyik masih bisa menemani tribuners semua, oh iya selamat menunaikan ibadah puasa ya bagi yang menunaikan dan tetap semangat.

Ada yang pernah berkunjung ke kota penghasil kain lurik, yaps Kota Klaten, kota yang berada di tengah 2 kota budaya yaitu Solo dan Jogja.

Saat ini aku sedang berada di Klaten tibunners, di perjalananku kali ini aku sedang berziarah di Makam Ki Ageng Pandanaran atau dikenal dengan Sunan Bayat.

Sunan Bayat ini adalah bupati kedua Semarang (kini kota Semarang), Jawa Tengah. Selain sebagai kepala pemerintahan, ia juga dikenal sebagai tokoh penyebar agama islam yang sakti.

Sebelum sampai di kompleks pemakaman Sunan Bayat kita harus menaiki ratusan anak tangga yang cukup curam. Tribunners harus menyiapkan fisik yang fit yah saat berkunjung ke sini, karena menaiki anak tangga lumayan menguras tenaga.

Sesampainya di atas kita tidak langsung sampai di area pemakaman, harus melalui pintu kecil dan diharuskan merunduk saat melewatinya.

Ternyata sebelum sampai di makam Sunan Bayat kita berjalan menyusuri area pemakaman dan melewati beberapa gapura yang bernuansa hindu.

Setibanya di makam Sunan Bayat atau Pandanaran aku langsung merasakan aura ketenangan.

Berziarah mendoakan beliu yang telah terlebih dulu mendahului kita.

Dari sepenggal cerita sejarah Sunan Bayat bisa dijadikan tauladan. Sunan Bayat atau Pandanaran dulunya adalah seorang bupati Semarang yang cukup terpandang, memiliki kekayaan yang berlimpah sehingga membuatnya menjadi sombong.

Suatu hari datanglah Sunan Kalijaga yang datang untuk menyadarkan beliau. Dengan beberapa cara akhirnya Sunan Kalijaga berhasil membuat Sunan Bayat tersadar akan kecongkakannya. Dan bersedia menjadi murid Sunan Kalijaga.

Sunan Bayat diutus menemui Sunan Kalijaga di gunung Jabalkat, dan perintah itu dilaksanakan oleh Sunan Bayat untuk berhijrah dan meninggalkan kekuasanan serta seluruh harta kekayaan yang beliau miliki. Dan memilih mendalami agama islam dan ajaran-ajaran keislaman yang di ajarkan oleh Sunan Kalijaga

Hingga akhir hidupnya Sunan Bayat senantiasa menjadi panutan karena beliaulah yang berperan penting dalam penyebaran agama islam di Tembayat.

Berkuasa bukan berarti paling tinggi derajatnya, karena semua yang kita miliki hanya titipan semata dan sementara

Sekian perjalananku di Kota Klaten sampai jumpa di perjalanan berikutnya, Wassalammualaikum wr.wb.(*)

 
Sumber: Tribun Video
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda