Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUN-VIDEO.COM- Usaha Reparasi SIM dan KTP Rusak yang dilakukan Sutoyo (55) warga Kadipiro, Kecamatan Banjarsari Solo ini unik.
Tampilnya sederhana, sifatnya ramah terlihat dari caranya menyapa orang. Selalu melempar senyum.
"KTP rusaknya, silahkan," teriak Sutoyo setiap ada orang yang lewat di Samsat Singapuran, Kartasura, Rabu (26/2/2020).
Lapaknya juga sederhana hanya barisan kursi plastik yang dia tutup menggunakan MMT bertuliskan reparasi KTP dan SIM.
Diatas meja, ada "senjata" memperbaiki KTP rusak seperti anti gores, gunting, lem alteco, minyak kayu putih, dan alat Gesut.
Bermodalkan alat - alat sederhana itu dia bisa memperbaiki KTP dan SIM beserta kartu lainnya yang rusak.
Suasana di Samsat Singapuran Rabu (26/2/2020) pagi belum banyak orang, lapak Sutoyo juga belum banyak pelanggan.
Sutoyo mengatakan, pagi itu sudah ada empat orang yang menservice KTP mereka karena pecah dan patah.
"Iya sudah tiga tahun saya kerja seperti ini," papar Sutoyo, Rabu (26/2/2020).
Awalnya, Sutoyo belajar memperbaiki KTP yang pecah atau rusak dari mahasiswa yang berasal dari Cilacap.
Mahasiswa itu, dari kuliah di Universitas Swasta sampai lulus dan menikah bekerja jadi tukang servis KTP.
Setelah lancar belajar, dia akhirnya membuka usaha sendiri sampai saat ini.
Lapaknya juga tidak tentu, kadang di Solo kemudian Sukoharjo, intinya di kawasan Solo Raya.
"Paling sering Sukoharjo, Solo, Boyolali, kalau muter," kata Sutoyo.
Biaya reparasi KTP juga terjangkau mulai Rp10 ribu sampai Rp20 ribu.
Sebelumnya, pekerjaan service KTP ini hanya pekerjaan sampingan saja untuk menambah pemasukan.
"Sebelumnya saya ngojek, tapi sekarang ini (service KTP) jadi pekerjaan utama," jelas Sutoyo. (*)
Cerita Tukang Service KTP dan SIM Rusak di Solo Raya, Sulap KTP Rusak Kembali 'Cling' dalam 5 Menit
Editor: Aprilia Saraswati
Sumber: TribunSolo.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.