Hoax or Fact: Beredar Kabar di Media Sosial, Seorang Anak Terkena Kanker karena Radiasi Wifi?

TRIBUN-VIDEO.COM – Siapa yang tidak kenal Wifi? Wifi sudah menjadi kebutuhan hidup bagi kaum milenials.

Apalagi di zaman sekarang, manusia dan internet tidak bisa dipisahkan.

Wifi dapat dijumpai di mana saja, di kantor, di kampus, di tempat umum, bahkan ada di rumah sendiri.

Belakangan ini beredar kabar di media sosial bahwa seorang anak terkena kanker karena terpapar radiasi dari wifi.

Jaringan antena tetap atau BTS, untuk menyampaikan informasi dengan menggunakan frekuensi sinyal radio (RF). Jaringan nirkabel lain yang memungkinkan akses dan layanan internet berkecepatan tinggi, seperti jaringan nirkabel area local (WLAN).

Karena jumlah BTS dan jaringan nirkabel (termasuk Wifi) terus meningkat, demikian juga dengan paparan frekuensi radio. Hal tersebut dapat menimbulkan kekhawatiran mengenai efek negatifnya terhadap kesehatan masyarakat.

Dikutip dari Kompas.com, baru-baru ini ABC Catalyst dengan forum ilmuwannya mencurigai Wifi dapat menyebabkan kanker otak.

Dalam situsnya, WHO mengatakan kekhawatiran terhadap efek negative frekuensi radio jaringan nirkabel berkaitan dengan kemungkinan efek kesehatan jangka panjang.

Saat ini BTS tersebar di seluruh dunia, kasus kanker yang muncul di lingkungan yang dekat dengan BTS mungkin hanya sebuah kebetulan. Tidak semua orang yang berada di dekat BTS akan menderita kanker.

Bukti ilmiah mengenai distribusi kanker pada masyarakat dapat diperoleh melalui studi epidemiologi yang harus direncanakan terlebih dahulu dan dilaksanakan dengan sangat hati-hati.

Beberapa peneliti medis, seperti yang muncul dalam fitur ABC Catalyst, tetap akan waspada terhadap lautan radiasi yang diproduksi oleh ponsel dan jaringan WiFi.

Tetapi mereka mengakui jika secara harfiah tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa paparan frekuensi radio tersebut berbahaya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Wi-Fi Dapat Memicu Kanker?"