Minggu, 11 Mei 2025

Terkini Metropolitan

Kasus Pelemparan Bom Molotov di Rumah Wakil Ketua KPK, 11 Orang Saksi Diperiksa

Kamis, 10 Januari 2019 16:51 WIB
Warta Kota

TRIBUN-VIDEO.COM - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menuturkan bahwa tim gabungan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya masih terus menyelidiki dan mendalami siapa pelaku teror pelemparan dua botol molotov.

Baik di rumah Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif, di Kalibata Pancoran, Jakarta Selatan dan teror benda mirip bom pipa di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi.

Untuk penyelidikan di kediaman Laode di Kalibata, kata Argo, penyidik sudah memeriksa dan memintai keterangan 11 saksi.

"Ada 11 orang saksi sudah kita periksa, untuk yang di Kalibata. Saksinya mulai dari korban, keluarga, maupun orang yang ada di sekitar atau yang tinggal di sana. Ada saksi pedagang yang jualan di depan rumah korban, ada juga tetangga," kata Argo di Mapolda Metro, Kamis (10/1/2019).

Hasil sementaranya kata Argo, ada saksi yang mengaku mendengar suara seperti gelas pecah saat pelemparan molotov dilakukan dua pelaku yang berboncengan motor.

"Lalu ada saksi yang menyampaikan bahwa ada suara kendaraan bermotor roda dua sebelum suara gelas pecah. Keterangan itu sudah disampaikan ke penyidik pada saat pemeriksaan," kata Argo.

Ia menjelaskan polisi memulai penyelidikan dari olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Lalu mengumpulkan barang bukti, memeriksa saksi, dan menganalisa bukti petunjuk berupa rekaman kamera pengawas atau CCTV di lokasi," katanya.

Tim penyidik katanya melakukan metode induktif untuk mengungkap kasus ini.

"Artinya kita mulai dari TKP, lalu ke saksi dan barang bukti serta petunjuk lainnya" kata Argo.

Dari olah TKP yang dilakukan Inafis dan Puslabfor kata Argo, penyidik mendapatkan barang bukti berupa dua botol molotov.

"Yang satu utuh, yang satunya lagi pecah," kata dia.

Untuk botol yang utuh kata Argo, ada sumbu di sana dan di dalamnya ada cairan yang diduga bahan mudah terbakar.

"Kedua ada botol yang pecah dan dalamnya ada cairannya dan sumbunya. Menurut keterangan saksi cairan itu mengandung bahan bakar sehingga sempat ada api," kata Argo.

Semua barang bukti itu tambahnya sudah diirim ke laboratorium forensik untuk diuji dan periksa.

"Terutama untuk mengetahui bahan cairannya apa. Ini semua dari metode induktif," kata dia.

Selain itu kata Argo berdasarkan hasil pemeriksaan CCTV, diketahui ada dua orang pelaku berboncengan sepeda motor yang melempar molotov ke rumah Laode.

Pelemparan molotov kata dia diketahui dilakukan sekira pukul 01.00, Rabu (9/1/2019) dinihari.

"Dari rekaman CCTV di rumah korban, terlihat ada dua orang berboncengan sepeda motor dan mengenakan helm full face yang melempar molotov" kata Argo.

Kedua orang itu berhenti di depan rumah dan melemparkan botol berisi cairan yang mudah terbakar sebanyak dua kali.

Pada lemparan pertama, kata dia botol tidak pecah karena terkena tembok dan jatuh halaman.

Namun, pada lemparan kedua botol berisi cairan itu pecah dan terbakar.

"Pecahan botol kedua itu yang kemudian ditemukan oleh pembantu dan saksi," kata Argo.

Saat ini kata Argo pihaknya tengah menelusuri untuk mengidentifikasi pelaku berdasarkan rekaman CCTV di rumah Laode.

Barang bukti yang telah diamankan, kata dia sampai saat ini adalah satu botol utuh molotov berisi cairan, satu botol molotov yang sudah pecah berisi sisa cairan, DVR CCTV di rumah tetangga dan DVR CCTV di rumah Laode. (Warta Kota / Budi Sam Law Malau)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Polisi Periksa 11 Saksi Kasus Pelemparan Molotov di Rumah Wakil Ketua KPK Laode Syarif

ARTIKEL POPULER

Baca: 5 Artis Diduga Terlibat Prostitusi Online Akan Diperiksa Polisi, Kapolda Jatim: Ada Bukti Cukup Kuat

Baca: Polisi Ungkap Identitas 5 Artis yang Terlibat Prostitusi Online, Tarif Rp25 Juta hingga Rp100 Juta

Baca: Warga Pontianak Temukan Sesosok Mayat Perempuan dengan Kondisi Hampir Tak Berbusana

 

TONTON JUGA:

Editor: Sigit Ariyanto
Sumber: Warta Kota

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved