Jumat, 31 Oktober 2025

Terkini Daerah

Angin Kencang dan Gelombang Ekstrem Teluk Bone, Nelayan Dilarang Melaut

Selasa, 1 Januari 2019 09:29 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM, KOLAKA - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kolaka, Sulawesi Tenggara Abbas menjelaskan, hasil komunikasi pihaknya bersama BMKG, perairan Teluk Bone akan dilanda angin kencang dan gelombang laut yang ekstrem.

Oleh karena itu, nelayan tradisional tidak diperbolehkan melaut untuk sementara waktu. Peringatan ini juga berlaku pada perusahaan kapal swasta yang melayani rute Pelabuhan Kolaka, Sulawesi Tenggara ke pelabuhan Bajoe, Sulawesi Selatan.

“ Nelayan akan menghadapi resiko tinggi ketika melaut. Kami tidak ingin hal buruk terjadi kepada nelayan. Mungkin bisa bersama beberapa waktu ke depan untuk tidak melaut demi keselamatan.

Dan khusus pengelola feri kami betul-betul memantau sebab jalur feri dengan rute Kolaka ke Bajoe itu adalah rute terpanjang di Indonesia. Apalagi yang dilintasi ini adalah Teluk Bone. Akan kami infokan kembali kepada mereka ketika laut kembali aman untuk dilintasi,” kata Abbas, Selasa (01/01/2019).

Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kolaka, Rais Ambo mengungkapkan, selain memperingatkan nelayan dan pengelola kapal feri, pihaknya juga telah menyebar relawan bencana ke seluruh daerah yang rawan bencana di Kolaka.

Para relawan itu menyebar mulai dari arah selatan hingga utara Kota Kolaka. Daerah pesisir pantai menjadi prioritas.

“Daerah pesisir pantai menjadi prioritas kami sebab Kolaka ini memang tingkat resiko bencananya juga tinggi terutama di pinggir pantai. Daerah bagian utara abrasi pantai tiap tahunnya bertambah dan menyebabkan perpindahan pesisir pantai ke daratan. Maka dari itu, akan ada perhatian dan pemantauan lebih bagi daerah pesisir,” tegasnya.

BPBD Kolaka juga tetap memantau daerah yang teridentifikasi rawan longsor dan banjir. Khususnya daerah di sekitar perkebunan kelapa sawit. (Kompas.com/ Kontributor Kolaka, Suparman Sultan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gelombang Laut Ekstrem, Nelayan Tradisional Dilarang Melaut "

ARTIKEL POPULER:

Baca: Update Data Sementara Bencana Longsor di Cisolok Sukabumi, 41 Orang Masih Hilang

Baca: Longsor, 34 Rumah di Cimapag Sukabumi Tertimbun

Baca: Parade Kembang Api Semarakkan Pergantian Tahun 2019 di Pantai Lagoon Ancol

TONTON JUGA:

Editor: Tri Hantoro
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved