Selasa, 28 Oktober 2025

Menikmati Kopi dari Lereng Gunung Slamet di Kedai Gbugs Shelter Tegal

Selasa, 4 September 2018 12:42 WIB
Tribun Jateng

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto

TRIBUN-VIDEO.COM, SLAWI - Sedapnya kopi dari dataran tinggi di lereng Gunung Slamet memang belum dikenal masyarakat luas.

Untuk memperkenalkan kopi lokal gunung itu, sejumlah kedai kopi sudah berani menyajikannya berjejer dengan kopi yang yang dikenal sebelumnya, semisal Temanggung, Bowongso Wonosobo, Toraja dan Gayo Aceh.

Kopi lereng Gunung Slamet itu sudah disajikan di kedai kopi Gbugs Shelter, Bumijawa, Kabupaten Tegal.

Kedai yang berada di kawasan wisata Guci Tegal itu menyediakan biji kopi yang dihasilkan tiga daerah yang berada di lereng Gunung Slamet.

Antara lain kopi Gunungsari, Kecamatan Pulosari Pemalang; kopi Bumijawa, Kabupaten Tegal; Kopi Dawuhan, Kecamatan Sirampog; dan kopi Kaligua, Kecamatan Paguyangan. Dua nama terakhir dari Kabupaten Brebes.

"Basically, Gbugs Shelter merupakan tempat nongkrong di wilayah atas di Guci yang menyediakan kopi- kopi lokal dari lereng Gunung Slamet," kata pemilik kedai kopi, Syamsul Fauzan.

Menurutnya, tujuannya menghadirkan kopi lokal di kedainya untuk membumikan kopi dari daerah sendiri.

"Kopi- kopi dari luar kota sudah banyak, semisal dari Temanggung, Toraja. Dan di sini, lereng Gunung Slamet, banyak tanaman kopi yang rasanya tidak kalah dengan kopi dari daerah lain. Banyak kopi yang bagus," ucapnya.

Baca: Eksekusi Lahan Berlangsung Panas, Penghuni: Saya Tidak Jual, Bunuh Saya Saja!

Potensi tersebut, kata dia, belum dieksplorasi secara maksimal.

Kopi Gunungsari Pemalang (Gurilang) memiliki rasa unik.

Dimana ada pencampuran rasa kecut, pahit, dan harum menyatu menjadi satu.

Sementara, kopi yang berasal dari lereng Gunung Slamet di Brebes, yakni kopi Dawuhan dan Kaligua mempunyai karakter dan cita rasa unik.

Untuk jenis arabica, Kopi Dawuhan dan Kaligua karakter rasanya asam serta ada aroma rempah-rempah.

Rasa serupa pun terdapat pada kopi Bumijawa Kabupaten Tegal.

Untuk penikmat kopi bungkus, ada baiknya menjajal kopi dari biji asli yang dibuat langsung para penyeduh kopi atau istilah trendinya disebut barista di Gbugs Shelter.

Harga kopi yang sudah diseduh dari Rp 17.000- Rp 20.000 percangkir.

Kedai kopi di dataran tinggi ini menyajikannya dengan suasana yang unik, jauh dari keramaian kota, dan dengan konsep kedai kopi alam yang bersahaja.

Dari namanya, sudah tercermin kedai kopi ini seperti gubug dan selter.

Bentuk bangunan utama yang digunakan untuk meracik kopi dan pengunjung kecil seperti gubug.

Namun, bangunan utama ini berbentuk unik, dengan bentuk ruang segitiga.

Interior bahan kayu mendominasi ruangan tersebut.

Baca: Mendagri Konsultasi ke KPK terkait Banyaknya Anggota DPRD Malang yang Terjerat Korupsi

Pengunjung juga bisa menyesap segarnya kopi gunung di taman kedai kopi yang sudah dipasang kursi dan meja.

Menikmati hangatnya kopi sambil melihat bintang di langit bisa dilakukan di sudut ini.

"Selain untuk tongkrongan sambil mencicipi kopi, kami juga menyediakan layanan Tourist Information Center (TIC).

Wisatawan dapat menanyakan objek wisata di daerah pegunungan tinggi di Kabupaten Tegal itu," jelasnya.

Selain Guci, kata dia, masih banyak objek wisata lain yang tak kalah indah.

Misalnya wisata perbukitan, tubing di sungai, tracking ke hutan, mountain hiking dan kegiatan outdoor lain.

"Mantap rasa kopinya. Cocok untuk suasana dingin sepert ini. Biarpun kopi lokal tapi rasanya tidak kalah dengan kopi- kopi lain. Berani diadu," kata Septian (30) seorang pengunjung.

Yang lebih mantap lagi, kata dia, suasana kedai kopinya yang bikin betah berlama- lama untuk nongkrong bersama rekan- rekan dan ngobrol banyak hal. (mam)

TONTON JUGA:

Editor: Tri Hantoro
Sumber: Tribun Jateng

Tags
   #Tegal

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved