Rabu, 1 Oktober 2025

Jadi Tulang Punggung Keluarga, Kepergian RC Buat Ayah Stres hingga Tak Mau Makan

Senin, 2 Juli 2018 21:34 WIB
Warta Kota

TRIBUN-VIDEO.COM - Ayah RC dikabarkan stres hingga tak mau makan saat putri sulungnya hilang.

Tribun-Video.com melansir WartakotaLive.com, setelah tahu ternyata tubuh RC ditemukan tak bernyawa, keluarga semakin syok.

"Bapaknya sempat enggak mau makan karena anaknya (RC) belum ketemu. Bahkan sampai bapaknya menghubungi teman kerja," ujar Jum Kartini (33), kerabat korban, di kediaman korban di Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (2/7/2018).

"Nah, saat adik RC memberi tahu RC tewas karena dibunuh kekasihnya, langsung syok, emosi, stres. Kan pacar RC ini berpesan, RC sudah tewas di tangannya," sambungnya.

Jum menerangkan, RC telah enam bulan bekerja sebagai petugas kebersihan di kawasan Taman Anggrek, Grogol Petamburan.

Baca: Diduga Bunuh Pacar di Gudang Kayu, Kuli Bangunan: Kalau Sudah Ketemu Mayatnya, Kasih Tahu Saya

"RC itu tulang punggung keluarga, karena dia anak pertama dari lima bersaudara. Malah Rina ini tekun bekerja," ungkap Jum.

Hingga kini Kapolsek Kembangan Kompol Supriadi masih memburu terduga pelaku.

"Dugaan kuat pelakunya kekasihnya sendiri, dan kami masih memburunya," ucap Supriadi saat dikonfirmasi.

Sebelumnya diberitakan, Mayat seorang wanita berinisial RC (21) ditemukan di gudang kayu di Jalan Meruya Ilir, Kembangan, Jakarta Barat.

Dilansir Tribun-Video.com dari TribunJakarta.com, saat ditemukan, Minggu (1/7/2018), kondisi tubuh korban penuh luka lebam, dan mukanya tertutup karpet.

RC diduga dibunuh kekasihnya, seorang kuli bangunan.

Keluarga menduga korban dibunuh kekasihnya karena orangtua korban mengetahui anaknya berada di lokasi dengan sang pacar.

Warga bernama Weni (42) menjelaskan, orangtua korban mengetahui hal itu melalui SMS yang dikirimkan pelaku.

Baca: Gara-Gara Jemurannya Digeser, Pemuda di Riau Tusuk Temannya hingga Tewas

"Isi pesannya tuh 'Kalau sudah ketemuin mayatnya tolong kasih tahu saya. Karena saya mau langsung bunuh diri'. Isi pesan terakhir yang saya ingat itu," kata Weni membeberkan isi pesang singkat pelaku.

Maruf, ketua RT di lingkungan rumah pelaku, yang juga suami Weni, menduga pembunuhan terjadi pada Jumat (20/6/2018) karena saat itu pelaku mendadak minta upah ke rumah Hamid, bosnya.

"‎Jumat malam itu pelaku dengan muka panik datang ke rumah Pak Hamid. Dia minta upahnya untuk minggu ini dibayar malam itu, padahal dia biasanya dibayarnya seminggu sekali pas hari Sabtu," kata Maruf saat ditemui di rumahnya, Senin (2/7/2018).

Setelah mendapatkan upahnya sebesar Rp600 ribu, tidak diketahui lagi keberadaan pelaku.

"Setelah dapat uang pelaku langsung pergi sampai sekarang enggak ada yang tahu dimana. Dia perginya jalan kaki," kata Maruf.

Tukang martabak di sekitar lokasi kejadian juga menyatakan sempat menyaksikan pelaku cekcok dengan pacar saat itu.

Ayah korban juga menyebutkan putrinya pergi pada Jumat malam dengan alasan hendak mengambil uang di ATM.

"Kayaknya kejadiannya itu Jumat malam kalau dari keterangan warga dan pihak keluarga. Soalnya setelah pelaku minta upahnya dibayar, dia langsung kabur," kata Maruf.

Simak video di atas.(Tribun-Video.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Cleaning Service Tulang Punggung Keluarga Dibunuh Pacar, Ayah Korban Stres dan Tak Mau Makan"

TONTON JUGA:

Editor: Sigit Ariyanto
Reporter: Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Video Production: fajri digit sholikhawan
Sumber: Warta Kota

Tags
   #Kasus Pembunuhan

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved